JOMBANG, KabarJombang.com – Ditutupnya akses jalan utama di Kabupaten Jombang saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dinilai kurang humanis bagi tenaga kesehatan. Lantaran, tidak ada pengecualian khusus untuk mengakses jalan tersebut.
Menurut sumber kabarjombang.com yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan, harusnya ada sebuah aturan yang sifatnya umum dan khusus.
Dia mendorong agar nakes diberikan kekhususan mengakses jalan.
“Hal ini harus diperhatikan oleh pemangku kebijakan lokal dan harusnya ada lokal wisdom untuk nakes. Jombang harus bisa mencontoh Surabaya dan Jakarta dengan penerapan PPKM darurat yang humanis dan bijak untuk nakes,” tuturnya, Senin (5/7/2021).
Sumber menyebutkan kekhususan yakni dengan memberikan stiker atau akses masuk dengan sebuah identitas khusus. Hal itu menurutnya bukan bentuk ketidakadilan bagi masyarakat lain. Melainkan ini erat hubungannya mensupport penanggulangan pandemi covid-19.
“Berharap ada titik temu untuk ruang gerak nakes, yang penting nakes bisa menunjukkan surat jalan, surat tugas,dan identitas, jadi harus ada kebijakan khusus,” tambahnya.
Sejauh ini nakes di Kabupaten Jombang tidak dapat mengakses jalan lebih leluasa dan harus mencari jalan lain yang tidak ditutup. Bahkan sering kali nakes harus putar balik, hal ini dikatakan sebagai bentuk perlakuan tidak nyaman.
“Ini sama saja menurunkan imun nakes dengan mencari jalan lain tanpa diberitahu jalan mana yang bisa diakses. Ini kurang sosialisasi, bahkan alasan plat nomor mobil nakes bukan Jombang pun dijadikan sebagai alasan,” kata dia menegaskan.
Terpisah Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan akan menindaklanjuti kelonggaran nakes untuk mengakses jalan kepada anggotanya dilapangan.
“Untuk nakes nanti saya kasih tau anggota di lapangan agar bisa langsung (mengakses jalan). Nanti silahkan tunjukkan kartu nakesnya saja,” ungkapnya saat dihubungi melalui pesan Whatsapp.