MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Pandemi covid-19 membuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kerajinan tangan dari ban bekas di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang hampir gulung tikar.
Menurut pemilik kerajinan dari ban bekas, Hartini, usaha yang digelutinya selama 30 tahun ini hampir saja bangkrut. Karena tidak adanya pesanan selama masa pandemi covid-19.
“Sudah hampir lima bulan, sepi tidak ada pesanan. Padahal kami sudah menyediakan banyak barang, seperti ban-ban ini yang sudah tak terpakai,” kata dia menjelaskan kepada KabarJombang.com, Sabtu (26/6/2021).
Dalam membuat aneka kerajinan berbahan dasar ban bekas, perempuan berusia 62 tahun tersebut masih mengandalkan alat manual, dari pisau dan silet untuk mengkir ban-ban bekas.
Diungkapkan Hartini, sebelum masa pandemi masih banyak pembeli yang mampir ke toko miliknya yang ada di Jalan Raya Tejo, Kecamatan Mojoagung.
“Dari dampak pandemi ini sepi pesanan, dan jarang ada pengendara yang mampir-mampir atau lihat-lihat produk gitu. Kalau dulu sering, ada yang konfirmasi terlebih dahulu kalau kesini ambil barang,” jelasnya.
Aneka kerajinan tangan dari ban bekas buatan Hartini itu dijual Rp 750 ribu kursi dan meja ruang tamu, sedangkan pot mulai harga Rp 10 ribu per buah.
“Kalau paket 1 ruang tamu itu, seperti empat kursi dan satu meja itu seharga Rp 750 ribu. Kalau pot itu tergantung, ada yang harga Rp 10 ribu, ada yang harga lebih. Dan beberapa harga lainnya,” tandasnya.
Hartini berharap pandemi covid-19 ini segera berakhir, agar usahanya kembali bisa bergairah serta tidak sampai gulung tikar.
Di depan tokonya tampak beberapa ban besar dan hasil kerajinan nampak masih menumpuk.