NGUSIKAN, KabarJombang.com – Wisata edukasi ‘Wedang’ yang ada di Dusun Tanjung, Desa Ngusikan, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, ramai dikunjungi wisatawan lokal.
Tempat wisata edukasi yang baru dibuka sekitar tujuh bulan ini, menjadi salah satu jujugan lokasi liburan di wilayah utara Brantas, Jombang.
Pemilik ‘Wedang’, Miftakhul Rahman menuturkan jika tempat wisata ini awalnya kolam ikan yang dibuat pada tahun 2002 lalu.
“Dulunya itu hanya kolam ikan yang berjumlah empat kolam hingga menjadi 20 kolam. Terus karena pandemi Covid-19, kita nekat coba buka dan kembangkan wisata dari tahun 2020 kemarin dan sudah jalan tujuh bulan ini,” tutur pria 36 tahun ini kepada KabarJombang.com, Minggu (23/5/2021).
Diakui Mifta sejak dirintis dan dikembangkannya wisata ini pengunjung tiap waktunya mengalami peningkatan. Khususnya saat hari libur yang mencapai hingga 500 pengunjung lebih. Sedangkan, untuk hari-hari biasa pengunjung berkisar 50 hingga 100.
“Untuk sarana promosi kita hanya memanfaatkan media sosial saja dan mungkin juga dari mulut ke mulut pengunjung,” ungkapnya.
Dan untuk pengunjung wisata ini juga beragam, mulai dari Jombang, Mojokerto, Lamongan, hingga Surabaya. Begitupun untuk spot foto, disini juga disediakan beberapa untuk pengunjung bisa berswafoto.
Salah satunya pengunjung asal Mojokerto, Ida (41) mengatakan jika wisata ini begitu nyaman, karena suasana desa yang masih kental dan asri.
“Saya kesini tadi bersama keluarga dan pengen coba kesini aja katanya bagus. Ternyata menarik juga, soalnya ada kolam renang buat anak-anak bermain. Ada kolam ikan dan resto juga,” ungkapnya.
Sementara itu, pengunjung lain Ita Dian Dwi Prastiwi (28) mengungkapkan jika tempat wisata ini luas dan tempat untuk makan juga nyaman.
“Saya tadi ngantar anak saya kesini soalnya pengen renang, dan memang saya sama suami, anak sering kesini,” ungkap Dian.
Dimasa pandemi Covid-19 seperti ini rasa khawatir juga dirasakan oleh Dian saat berwisata. Namun, untuk membuat anaknya bahagia dan senang ia bisa mengantisipasinya dengan tetap menjaga prokes. Sehingga, kunjungan wisata tetap bisa ia lakukan.
Hanya saja untuk menempuh ke wisata ini sebagian jalan yang harus dilalui kurang ada perhatian dari pemerintah setempat.
