KESAMBEN, KabarJombang.com – Bupati Jombang Mundjidah Wahab memberikan dukungan kepada keluarga salah satu awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di Selat Bali, Kelasi Satu (KLS) Nav Denny Richi Sambudi.
“Alhamdulillah saya hari ini bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Jombang, lengkap bersama beberapa OPD untuk melangsungkan takziyah. Dengan adanya korban dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam salah satunya adalah warga Jombang,” kata Bupati saat mengunjungi rumah keluarga Klasi Satu (KLS) Nav Denny Richi Sambudi di Dusun Jatiduwur, Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Senin (26/4/2021).
Mundjidah juga menyampaikan jika dengan adanya peristiwa ini arwah para Pahlawan yang rela berjuang demi tugas Negara diterima oleh Allah SWT. Dan pihak-pihak keluarga yang ditinggalkan diberikan Allah ketabahan.
Selain itu, lanjut Bupati, para Pahlawan ini meninggalnya dalam keadaan mati syahid (InsyaAllah) dan khusnul khotimah.
“Jadi, Mas Denny Richi ini salah satu dari korban yang berasal dari Desa Jatiduwur, Kesamben, Jombang ini kita doakan agar keluarganya diberikan ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan. Apalagi saat ini bulan Ramadan, semoga dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT,” ungkapnya.
Hikmah yang bisa dipetik dari adanya peristiwa ini kata Mundjidah, bahwa kita sebagai manusia hanya bisa berencana. Namun, Tuhan adalah pemilik garis kehendak yang terbaik untuk hambanya.
“Hikmah dari peristiwa ini, beliau-beliau (awak kapal selam Nanggala-402) tidak mengenal waktu dan bulan. Jika itu tugas Negara apapun dilakukan hingga meninggalkan keluarganya. Jadi, terpanggil dari situ, dengan takdir Allah maka kapalnya tenggelam,” ujarnya.
“Yang berarti bahwa semua sudah ada garis dari Allah SWTInsyaAllah segala upaya sudah dilakukan, namun Allah berkehendak lain,” imbuhnya.
Dan dalam kunjungan tersebut Bupati juga memberikan santunan kepada pihak keluarga KLS Nav Denny.
Diketahui, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksmana Yudo Margono mengatakan jika seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 tersebut meninggal dunia.
Dibuktikan dengan penemuan puing-puing kapal dikedalaman 838 meter. Kemudian, juga ada pakaian kedaruratan milik awak KRI Nanggala dalam kondisi yang tersobek-sobek.