DIWEK, KabarJombang.com- Kendati saat ini mayoritas bangunan menggunakan bata ringan. Namun, pengrajin bata merah di Desa Pandangwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, hingga kini masih eksis membuat.
Seperti halnya yang dilakukan Suparman (46), warga Pandanwangi ini, hingga kini setiap harinya masih membuat bata merah. Padahal menurutnya, penjual tidak semudah dulu, karena maraknya bangunan menggunakan bata ringan.
“Kalau saat ini memang susah untuk penjualan. Selain persaingan harga, sekarang uga banyak pakai batu ringan, tukang juga suka pakai batu ringan untuk hemat tenaga dan waktu,”tuturnya pada KabarJombang.com Rabu (24/3/2021).
Meskipun begitu, menurut Suparman masih ada sebagian orang yang masih mencari bata merah buatannya hingga luar kota Jombang.
“Meskipun mulai sulit, tapi masih ada yang cari bata merah untuk bangunan, pernah yang saya kirim paling jauh ke Gresik,”jelasnya.
Bata merah miliknya bersama empat orang lain di tempat yang sama. Terkait harga mempunyai kesepakatan bersama dalam mematok harga.
“Kalau dulu masih ada batu nomor satu atau nomor dua. Tapi di sini kami menyepakati untuk satu harga saja, jadi satu jenis yang dijual. Dengan kualitas bagus dan agak mahal, per seribu batanya seharga Rp 650 ribu,”katanya.
Memasuki musim penghujan seperti sekarang, menurut Suparman bukan menjadi kendala bagi pengrajin bata merah. Karena aktifitasnya tetap bisa dijalankan dengan menggunakan alat bantu seperti penutup atas dan plastik.
Pencapaian Suparman sebagai pengrajin bata merah menjadikan hal yang membanggakan. Karena terdapat sebuah pencapaian hingga membuat anaknya dapat menjalani masa -masa kuliahnya.
“Anak-anak masih sekolah, dan alhamdulillah bisa sampai kuliah. Bagaimanapun tetap disyukuri saja, dijalani dan tidak putus asa,”pungkasnya.