BANDAR KEDUNGMULYO, KabarJombang.com- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur bersama Dharma Wanita Persatuan dan Tim Gerakan Cepat Tanggap Bencana menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Rabu (17/2/2021).
“Kami kemarin bersama Dharma Wanita Persatuan dan Tim Gerakan Cepat Tanggap Bencana menyalurkan bantuan kepada para korban yang terdampak banjir di Bandar Kedungmulyo,”kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Ahmad Zayadi kepada KabarJombang.com, Kamis (18/2/2021).
Karena mengingat lokasi yang masih terendam dan cuaca yang mendung. Pemberian bantuan berupa sembako dan uang tunai senilai Rp 15 juta tersebut dipusatkan di Masjid Moeldoko, Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.
Zayadi mengatakan, jika apa yang telah dilakukan pihaknya merupakan salah satu bagian dari mitigasi terhadap bencana yang dihadapi bersama.
“Ya kita doakan, semoga semua beban yang dihadapi saudara kita yang ada di Bandar Kedungmulyo bisa terurai,”ungkapnya.
Sedangkan, Plt. Kepala Kemenag Jombang, Leksono menambahkan, jika pihaknya Kakanwil Kemenag Jatim bersama Kepala KUA, penyuluh, dan pengawas setempat berterima kasih atas kepedulian dari Kanwil Kemenag Jatim, terhadap bencana di Jombang.
“Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Kakanwil yang telah hadir secara lebih dekat kepada masyarakat. Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir,”tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, bencana banjir yang terjadi sejak Jumat (5/2/2021) malam mengakibatkan warga setempat mendirikan tenda pengungsian yang berada di atas tanggul Sungai Brantas, Bandar Kedungmulyo. Selain itu mengungsi di tempat yang aman.
Penyebab terjadinya bencana banjir di Bandar Kedungmulyo tersebut akibat dari jebolnya tanggul Sungai Avur Besuk dan Avur Brawijaya.
“Kemarin kami bersama dengan Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang, turut membantu dengan menyalurkan bantuan berupa buku tulis untuk pelajar senilai Rp 2 juta,” tandasnya.
Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan untuk belajar setelah banjir menghanyutkan barang-barang termasuk peralatan sekolah.
Hingga hari ke-12 ketinggian air masih sekitar 30 centi meter. Terlihat beberapa warga mendayung sampan dari pohon pisang untuk mengambil beberapa barang di rumahnya.
Sementara warga juga memilih untuk tetap berada di tenda pengungsian hingga tanggul diperbaiki karena takut air meninggi kembali.