JOMBANG, KabarJombang.com- Kontrasepsi merupakan metode atau alat yang digunakan untuk mecegah kehamilan. Sering kita dengar istilah kontrasepsi dalam program keluarga berencana (KB).
Penundaan kehamilan biasanya karena berbagai alasan seperti mengikuti aturan pemerintah yakni program KB (dua anak cukup). Sehingga penting untuk memahami apa itu kontrasepsi.
Saat ini jenis kontrasepsi sangat beragam, sehingga menimbulkan kebingungan saat akan memilih. Karena jenis kontrasepsi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pasangan, sehingga penggunaannya akan efektif dan tepat.
Berikut jenis alat kontrasepsi yang bisa menjadi referensi anda:
- IUD atau Spiral
IUD (Intra Uterine Device) atau yang dikenal dengan kontrasepsi spiral merupakan salah satu alat kontrasepsi jangka waktu pencegahan kehamilan cukup lama, tidak memerlukan perawatan rumit, dan juga tingkat kegagalannya rendah.
IUD ini biasanya diletakkan di dalam rahim untuk menghadang sel sperma menembus sel telur. Ada dua jenis IUD yakni yang terbuat dari tembaga dapat bertahan selama 10 tahun dan yang mengandung hormon dapat bertahan selama 5 tahun.
Efek samping dari IUD yakni keram perut atau rasa sakit pada bagian bawah perut, pendarahan yang cukup banyak saat menstruasi atau bahkan menstruasi tidak teratur, dapat lepas atau bergeser (jika lepas biasanya akan keluar bersama darah haid), dapat terjadi infeksi jika tubuh menolak keberadaan IUD.
- Implan atau Susuk
Implan termasuk dalam kategori KB temporer, dengan jangka waktu pencegahan kehamilan selama 3 tahun.
Untuk harga implan atau susuk ini relatif mahal dibandingkan menggunakan pil atau suntik KB, tingkat kegagalan alat kontrasepsi ini sangat baik yakni hanya 1 persen.
Efek samping dari implan atau susuk ini yakni rasa nyeri dibagian lengan atas atau tempat implan ditanam, menstruasi tidak teratur, peningkatan berat badan, kesulitan hamil kembali setelah implan dilepas.
- Suntik KB
Ada dua jenis dalam suntik KB yakni untuk menunda kehamilan selama 1 bulan atau untuk 3 bulan. Suntik KB ini biasanya dilakukan secara rutin setiap 1 bulan atau 3 bulan sekali.
Suntik KB ini juga termasuk dalam kategori temporer dan masih tergolong murah, dengan tingkat kegagalan 3 persen dalam pencegahan kehamilan.
Efek samping dari suntik KB ini yakni rasa mual, peningkatan berat badan, gairah seks menurun, pendarahan diluar jadwal menstruasi atau bahkan tidak menstruasi samasekali, sakit kepala, jerawatan.
- Pil KB
Jenis kontrasepsi pil KB ini bersifat temporer dan dibagi ke dalam 2 golongan yakni jenis yang mengandung hormon progesteron dan kombinasi progesteron-estrogen.
Untuk harga pokok KB ini masih tergolong murah, namun cukup merepotkan karena harus rutin dikonsumsi setiap hari. Bahkan beberapa jenis pil KB, ada yang harus diminum dijam yang sama untuk memaksimalkan tingkat keberhasilannya.
Dan tingkat keberhasilan dalam penggunaan alat kontrasepsi ini terbilang cukup baik, tingkat kegagalan hanya 8 persen jika penggunanya menggunakan secara teratur.
Efek samping dari pilihan KB ini yakni dapat meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular, peningkatan berat badan, dapat mengganggu produksi ASI, pendarahan tiba-tiba diluar jadwal menstruasi, rasa mual, sakit kepala dan terkadang ada rasa tidak nyaman pada payudara, gairah seks menurun.
- Kondom
Kondom ini bekerja untuk menghalangi sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur. Kelebihan kondom dapat mencegah penularan penyakit kelamin dan praktis digunakan di mana saja, harga terjangkau.
Namun, kondom juga memiliki kekurangan yakni penggunaan kondom dapat menimbulkan alergi karena bahannya dan tingkat kegagalan alat ini 15 persen. Terutama jika penggunaan kondom kurang tepat, dan hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi.
Dari setiap alat kontrasepsi tentu memiliki efek samping yang berbeda-beda dari setiap orang. Sehingga untuk memastikan tingkat keberhasilan dalam pencegahan kehamilan. Maka anda dapat mengonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kandungan, sebelum memilih alat kontrasepsi, terutama saat masih menyusui.