BARENG, KabarJombang.com – Banjir Bandang yang terjadi di Dusun Banjaragung dan Banjarejo, Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng Jombang, menghancurkan belasan rumah dan jembatan.
Kisah pilu dialami para korban banjir ketika tempat tinggalnya lenyap. Bahkan barang berharganya raib di gondol arus. Kisah tersebut salah satunya datang dari nenek Sulasmi (66) warga Desa Banjarejo.
Sulasmi yang tinggal berdua bersama kakaknya Jamadi secara tiba-tiba tertegun melihat kiriman air dengan warna kecoklatan dan bercampur lumpur itu menggenangi rumahnya.
Tak tahu apa yang dilakukan, yang terbesit dalam pikirannya hanyalah menyelamatkan diri. Sulasmi berjalan secara hati-hati karena kondisi yang sudah renta menuju ke tempat yang lebih tinggi yakni di perempatan desa.
“Saya nggak kepikiran harta benda saya, pokoknya saya hanya bawa diri saya nggak bawa apapun langsung saya mencoba jalan ke tempat yang lebih tinggi,” ungkapnya pada KabarJombang.com, Selasa (2/2/2021).
Sementara Jamadi usianya yang lebih tua dari Sulasmi juga mencoba untuk menyelamatkan diri. Namun dirinya yang sudah terlalu renta, akhirnya tetangganya membopong hingga ke tempat yang lebih aman.
Namun nahas, rumah yang ditinggalkan ketika banjir pada Senin (1/2/2021) itu bagian belakangnya hancur terbawa arus. Tepatnya bagian dapur sehingga barang barang dapur raib tak tersisa satupun.
“Ketika sudah surut kami ke rumah, dan kondisi rumah itu sudah hancur berantakan semua. Lemari sama tempat tidur itu sudah kebalik semua posisinya bercampur lumpur dan barang-barang lainnya hancur,” keluhnya.
Tak hanya itu, hewan ternaknya yang selama ini dirawat dan dibesarkan hilang tak tersisa satupun. Sebanyak 23 ayam milik Jamadi dan Sulasmi hanyut.
Kepala Desa Banjaragung, Hasan Sulaiman mengatakan, di desanya terdapat tiga lokasi yang parah, dua titik berada di Banjaragung, dan satu tempat lagi di Banjarejo.
Setidaknya ada 16 rumah warga yang rusak, 75 orang warga yang terdampak banjir. Serta jembatan desa yang putus bahkan hilang terbawa arus.
“Jembatan penghubung Banjaragung Banjarrejo kondisinya mengkhawatirkan. Sementara jembatan Banjaragung putus tidak bisa dilalui, dan jembatan alternatif hilang terbawa arus,” tuturnya.
Hasan Sulaiman menuturkan, sampai saat ini masih berkordinasi dengan pihak terkait. Selain itu fokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti makan, pakaian, dan peralatan dapur untuk memasak.
“Ini sungguh diluar dugaan, baru pertama kali banjir terparah. Untuk saat ini jika hujan terjadi sewaktu -waktu, saya menghimbau warga sekitar sungai mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tambahnya
Untuk sementara waktu, para korban tedampak banjir bandang tinggal dirumah sanak saudara, dan belum ada tempat pengungsian. Sedangkan untuk dapur umum sudah tersedia di lokasi terdampak.
“Harapan saya adanya rumah yang rusak semoga ada bisa dianggarkan dari alokasi dana desa atau dari Pemerintah Kabupaten Jombang melalui program Jombang Berkadang. Sekaligus kita mencoba meminta bantuan DPR Pusat, Ibu Sadarestiwati dari program BSPS-nya agar kerusakan perumahan warga dapat teratasi,” pungkasnya.