JOMBANG, KabarJombang.com – Akibat pandemi Covid-19, sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) atau PJJ sudah hampir setahun terlaksana di Indonesia termasuk Kabupaten Jombang.
Pelaksanaan pembelajaran daring ini juga memiliki dampak positif dan negatif.
Sehingga dengan situasi pandemi Covid-19 ini memaksa kita untuk lebih melek teknologi baik dalam dunia kerja, program belajar mengajar, hingga berkomunikasi sehari-hari. Berikut dampak positif dan negatif belajar daring.
Dampak positif belajar daring:
- Memunculkan kreativitas bagi anak.
- Anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.
- Peka terhadap perubahan.
- Metode belajar yang variatif.
- Mau tidak mau anak harus mengeksplorasi teknologi.
Sedangkan dampak negatif belajar daring yakni:
- Anak kurang bersosialisasi
Belajar daring akan membuat anak lebih memfokuskan diri pada gawainya (HP), sehingga pergerakan sosialnya secara langsung berkurang.
- Tanpa belajar tatap muka atau sekolah, anak akan berpotensi menjadi korban kekerasan rumah tangga yang tidak terpantau oleh guru.
- Pencapaian belajar yang menurun
Dengan belajar daring anak akan lebih banyak bermain game dibandingkan fokus akan sekolah atau belajarnya.
- Ancaman anak putus sekolah
Karena pandemi Covid-19 setiap kondisi ekonomi keluarga anak berbeda-beda. Sehingga anak berisiko putus sekolah lantaran terpaksa bekerja demi membantu perekonomian keluarga.
- Anak berisiko kehilangan pembelajaran atau learning loss.
- Terbatasnya gawai (HP) dan kuota internet sebagai fasilitas penunjang belajar daring anak.
.