JOMBANG, KabarJombang.com – Wabah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan niat Muhammad Vaisal (22) asal Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang untuk membuktikan prestasinya di kancah Internasional.
Hal ini dibuktikan Vaisal yang berhasil menyabet medali Juara 1 Lomba Azan yang diselenggarakan Komunitas Viking Japan, dalam rangka peringatan Hari Raya Idul Adha 1441 H bagi umat muslim yang ada di Jepang beberapa waktu lalu. Lomba tersebut diikuti puluhan peserta.
Lomba yang digelar secara virtual tersebut, dihelat tanggal 12 – 23 Agustus 2020, khusus bagi WNI yang ada di Jepang. Baik yang sedang kuliah, kerja, ataupun magang. Adapun kategori lomba yang dilombakan yakni, qoriah, azan, dan kaligrafi.
Dikatakan Vaisal, motivasinya mengikuti lomba azan tersebut, sebagai bentuk syiar Islam di Jepang. Selain itu, mengembangkan bakat yang sejak lama ia gandrungi dan ingin mengharumkan nama baik Kabupaten Jombang di kancah Internasional.
“Dulu waktu SMP, pernah ikut lomba adan tingkat Kabupaten, dan Alhamdulillah dapat juara 2,” ungkap Vaisal yang berada di Jepang, melalui saluran telepon, Senin (31/8/2020).
Ia pun membuktikan, dari beberapa pengalaman yang sudah dilakoni dan istiqamahnya untuk mendendangkan azan, ia bisa meraih Juara Umum di Jepang. Meski diakuinya, dirinya bukan lulusan Pondok Pesantren. “Saya cuma ngaji rutinan aja kalau di Pondok,” singkatnya.
Vaisal juga mengaku, tidak ada persiapan sebelumnya. Karena saat itu perusahaan yang sedang ia tempati untuk magang, sangat padat. Dia mengatakan, persiapan mengikuti lomba, memanfaatkan hari Minggu. Kebetulan perusahaan libur.
Untuk mengambil dan mengedit video azan dan diikutkan ke lomba. Ia mengaku semampunya dan sangat sederhana, karena terkendala waktu.
“Video yang saya buat, dengan background Masjid yang ada di Jepang yaitu Masjid Mihara. Sebelumnya meminta izin ke takmir masjid. Pakai peralatan seadanya, hanya kamera Handphone,” ujar laki-laki yang juga sedang magang di Hiroshima, Jepang ini.
Vaisal menambahkan, orang-orang di Jepang atau di lingkungan mes (penginapan)-nya tidak sekedar fokus kerja atau kuliah saja. Tetapi juga banyak yang berorganisasi. Menurutnya, ada ormas-ormas NU, grup hadrah.
“Banyak juga mu’alaf dari Jepang, masuk Islam setiap harinya,” pungkasnya.