NGORO, KabarJombang.com – Bisnis budidaya ikan air tawar, tampaknya sangat menggiurkan. Ahmad Funaini (41) Warga Ngepeh, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, membuktikannya sendiri. Ia mengaku meraup keuntungan hingga jutaan rupiah dari usahanya ini.
Ikan yang dia budidayakan, di antaranya lele, tombro, bawal, patin, dan gurami. Namun dalam beberapa tahun, ikan gurami-lah paling banyak permintaan dan harganya terbilang cukup bagus. Selain itu, perawatannya paling mudah di antara ikan lain yang dia budidaya.
Ahmad mengatakan, bibit gurami di dapatkan dari berbagai daerah. Sedangkan untuk tempat pembudidayaan gurami miliknya tersebar di Dusun Payak, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro.
“Ikan gurami perawatannya paling gampang,. Tapi budidayanya cukup lama disbanding ikan lain” ungkap Ahmad kepada KabarJombang.com, Kamis (27/8/2020).
Budidaya ikan ia geluti sejak tahun 2012. Kini, sudah mampu menembus pasar luar Jawa, seperti Balikpapan, Banjarmasin, Batam, dan Palembang. Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur, Ahmad sudah mendistribusikan ikan gurami ke Sidoarjo, Surabaya.
“Ini kita setiap seminggu sekali melakukan ekspedisi pengiriman ke luar Jawa,” imbuhnya.
Ahmad Funaini mengaku, harga ikan gurami di pasaran sangat stabil setiap tahun. Tidak seperti harga daging, yang bisa sewaktu-waktu naik selangit, dan bisa juga turun dratis.
Selain harga stabil, biasanya ikan gurami dikonsumsi semua golongan, mulai orang dewasa hingga anak kecil. Lantaran tulang ikan berada di tengah. Juga, ikan gurami ini banyak diburu masyarakat kalangan menengah ke atas.
“Tapi waulupun harganya mahal, masih terjangkau. Kalau keuntungannya, Alhamdulillah. Tapi saya nggak ngitung pastinya. Tapi cukup untuk kredit dua kendaraan sebagai transportasi ekspedisi,” tutur Ahmad.
Soal pandemi Covid-19, Ahmad mengaku sector budidaya ikan tidak terdampak wabah. “Kalau pandemi ini, budidaya ikan ini Alhamdulillah tidak berdampak. Kendalanya hanya cuaca dingin. Kalau perawatannya nggak ekstra, bisa-bisa ikan banyak mati karena kedinginan,” pungkasnya.