JOMBANG, KabarJombang.com – Terkait dugaan bayi yang meninggal tanpa perawatan di Rumah Sakit Pelengkap Jombang. Pihak manajemen RS Pelengkap Jombang, mengaku terus komunikasi dengan keluarga bayi yang meningal.
Direktur Rumah Sakit Pelengkap, Galih Endradita mengatakan, mediasi sudah dilakukan melalui humas dan mediator. “Komunikasi dengan keluarga terus dilakukan dan berjalan dengan baik,”ucapnya pada KabarJombang.com, Rabu (12/8/2020).
Kepada jurnalis KabarJombang.com, Galih Endradita menegaskan, jika ingin mendapatkan informasi detail bisa menghubungi dr. Bani selaku Kabid Pelayanan Medis (Kadis) RS Pelengkap.
Sementara dr Bani saat dikonfirmasi mengatakan, pihak RS Pelengkap masih berkomunikasi dengan pihak keluarga.
“Keluarga dan rumah sakit tetap berkomunikasi terus. Kami diwakili humas rumah sakit sudah bertemu dengan keluarga, menjalin hubungan yang baik,”ujarnya.
Namun saat ditanya kapan bertemu dengan pihak keluarga, ia menjawab sudah. Sedangkan proses audit dari Dinkes Jombang pun, dr Bani tidak mengetahui secara pasti kapan dilaksanakan.
“Untuk audit dari Dinas Kesehatan saya juga belum tau kapannya,”ujarnya singkat.
Sebelumnya sang ayah jabang bayi yang meninggal, Bayu (29), sempat menghubungi KabarJombang.com melalui chat WhatsApp pada Jum’at (7/8/2020) lalu. Isinya, perwakilan pihak RS sudah bertemu dengan keluarganya yang akan dipertemukan dengan Direktur RS dan perawat dokter yang berjaga untuk minta maaf ke keluarganya.
Saat diundang bertemu dengan Komisi D, Bayu juga mengatakan, jika pihak RS Pelengkap mencoba menghubungi dirinya, perihal permintaan maaf kepada pihaknya.
Namun, Bayu mengaku tidak mau menanggapinya, jika prosedur tidak dijelaskan. Karena dia menilai, hal tersebut menyangkut pelayanan pada masyarakat luas, agar tidak ada lagi warga yang bernasib sama dengannya.
“Pihak RS Pelengkap menghubungi saya melalui perwakilannya untuk mengajukan permintaan maaf. Tapi saya tidak mau kalau tidak dijelaskan dengan prosedur yang jelas. Saya tidak mau orang lain bernasib sama dengan saya,”tuturnya Sabtu (8/8/2020) lalu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, karena diduga tidak mendapat perawatan. Bayi seorang ibu yang bersalin di RS Pelengkap Jombang, meninggal dunia.
Sebelum proses persalinan, DR sang ibu yang tinggal di wilayah Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang itu dinyatakan reaktif rapid test.