PLANDAAN, KabarJombang.com – Polemik bantuan sosial (Bansos) Rp 200 ribu bersumber dari APBD Jombang, masih terus memunculkan polemik di pusaran sasaran atau penerima bantuan. Dimana penerima bantuan justru mereka yang lebih mampu. Bahkan, ada juga beberapa perangkat desa, malah terdaftar sebagai penerima bansos dampak Covid-19.
Hal ini seperti terjadi di Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Dari data yang dihimpun KabarJombang.com, diketahuinya perangkat desa terdaftar sebagai penerima bansos, saat pencairan pada Sabtu (9/5/2020) lalu.
Sumber media ini menyebut, pencairan bansos dari APBD Jombang sebesar Rp 200 ribu banyak yang tak tepat sasaran. “Banyak sebenarnya layak mendapatkan, malah tak mendapatkan bantuan. Justru, beberapa perangkat desa terdata sebagai penerima bantuan tersebut,” kata sumber.
Ia menyayangkan proses pendataan di desanya yang berujung bantuan tersebut banyak tidak mendapatkan, kendati mereka pantas diberi bantuan. “Aneh, karena masih banyak lebih layak untuk menerimanya,” sambungnya.
Terpisah. Kepala Desa Jipurapah, Hadi Sucipto, saat dikonfirmasi melalui sambungan aplikasi WhatsApp, Senin (11/5/2020), terkait siapa saja perangkatnya yang masuk dalam datftar penerima bansos dari APBD Jombang tersebut, tidak ada jawaban dari Kades Hadi Sucipto. Hanya saja, pesan yang dikirim wartawan ini telah dibaca dengan tanda centang dua warna biru.
Sementara Camat Plandaan, Agus Sholihudin saat dikonfirmasi terkait hal ini, membenarkan adanya beberapa perangkat Desa Jipurapah terdata sebagai penenerima bansos Rp 200 ribu. Hanya saja, pihaknya mengaku sudah memerintahkan untuk mencoretnya.
“Tadi sudah kami tanyakan ke Kades, semua data perangkat sudah dicoret dan bisa dicek ke Bank Jombang. Semua sudah dikembalikan ke Bank Jombang. Kemarin yang dikembalikan berjumlah 7 orang,” jawabnya pada KabarJombang.com.
Disinggung siapa saja nama 7 perangkat yang dimaksud, “Saya nggak hafal,” singkatnya.