Hervi, salah satu pedagang baju di Pasar Citra Niaga, Kabupaten Jombang mengaku, tahun ini terjadi penurunan jumlah pembeli yang cukup signifikan. “Sudah ada sebulan, sejak ada kabar soal corona, pasar semakin hari makin sepi,” kata dia. Lebaran menurutnya merupakan masa ‘panen’ para pedagang baju dan kain. Namun hingga jelang idul fitri tahun ini, omset nya terus terjun bebas.
Dipastikan dia, lebaran kali ini para pedagang akan mengalami gagal panen. “Kami tak lagi bisa panen raya sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Jangankan berharap laba, bisa bertahan agar toko tidak sampai tutup saja sudah luar biasa,” keluh dia, senin (4/5/2020).
Bisa untuk memutar modal yang ada pun menurut Hervi sudah sangat sulit. “Omset kami sudah turun hingga 50 persen, jika corona nya masih terjadi, bulan depan saya sudah gak mampu lagi bertahan, karena modal yang ada sudah kian menyusut untuk operasional dan makan sehari-hari,” tambahnya sambil menerawang jauh.
Tak jauh berbeda, Heru, salah seorang penjual stiker yang menggelar lapak dagangan tak jauh dari bedak jualan Hervi mengeluhkan hal yang sama. Barang dagangannya hampir tak tersentuh. “Setiap hari biasanya lima sampai tujuh pelanggan, sekarang cuma satu sampai dua orang saja,” ungkapnya.
Heru yang mengaku asli dari Ngusikan ini menuturkan, adanya Covid 19 dan pembatasan sosial sangat berdampak pada aktifitas ekonomi pedagang, terlebih pedagang kecil. Ia berharap pemerintah daerah serius dalam penanganan wabah ini.
Tidak hanya pada pencegahan dan pengobatan, namun juga memikirkan ekonomi agar tetap menggeliat. “Semoga segera ada solusi untuk pedagang kecil seperti kami. Bukan bantuan pangan tapi bagaimana agar kami bisa tetap berjualan agar bisa kasih makan,” ujar dia memungkasi.