JOMBANG, (kabarjombang.com) – Erwin Burhan (41), warga Dusun Kemiri Galih, Desa Sawiji Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, terpaksa harus berurusan dengan polisi. Ini setelah dirinya dilaporkan ke Polres Jombang oleh istrinya, Ainin Inayah (40), Sabtu sore (9/1/2016).
Pria yang berprofesi sebagai juragan beras itu dituduh menganiaya istrinya, setelah terlibat cekcok akibat Erwin memiliki istri siri, yang diduga seorang anggota DPRD Kabupaten Jombang. Pengakuan keluarga istrinya, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) itu sudah dilakukan sekitar 3 kali.
Saat melaporkan hal ini ke Polres Jombang, Ainin tidak seorang diri. Dirinya bersamaan dengan kakak kandungnya, M Nasir (49), warga Dusun Bogem, Desa Grogol Kecamatan Diwek, dan juga kerabat lainnya.
Menurut penuturan Nasir, peristiwa KDRT terhadap Aini, sebenarnya terjadi pada Kamis (7/1/2015) lalu. Hal ini baru diketahui ketika kakak Ainin yang lain yang kebetulan berprofesi sebagai dokter datang ke rumah korban.
“Adik saya yang dokter kebetulan mengunjungi Ainin dan mendapati Ainin luka lebam di seputar mata kanan,” terang Nasir di depan ruang unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jombang.
Namun saat itu, korban mengaku bahwa matanya lebam akibat tertimpa buku. Melihat ada yang aneh, karena luka nya cukup serius, kakak korban tidak mempercayainya begitu saja. Berkat desakan kerabatnya, korban akhirnya mengaku jika babak belur di wajahnya akibat bogeman Erwin Burhan, sang suami.
Mendengar hal itu, keluarga tidak terima dan melaporkan hal ini ke Polres Jombang. Selain itu, dari visum dokter menunjukkan, luka Ainin diakibatkan benturan dengan benda tumpul.
Nasir menceritakan, awal kekisruhan rumah tangga Ainin dan suaminya terjadi, sejak Erwin mengenal WIL (wanita idaman lain) yang juga anggota DPRD Jombang perempuan berinisial DM.
“Adik saya menemukan foto-foto suaminya dengan DM di hotel, serta foto pernikahan suaminya dengan DM yang dilakukan secara siri,” kata M Nasir.
Setelah foto-foto itu ketahuan istrinya, Erwin dan Aini kerap bertengkar, dan bahkan berujung KDRT.
“Pengakuan adik saya, penganiayaan sudah terjadi minimal 3 kali ini. Dan karena ini sudah keterlaluan, maka keluarga sepakat membawa kasus ini ke jalur hukum,” ujar M Nasir.
Ainin hingga Sabtu petang masih menjalani pemeriksaan di ruang Unit PPA Satreskrim Polres Jombang.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kasubag Humas Polres Jombang, Iptu Dwi Retno Suharti mengatakan,”Perkaranya diproses di Unit PPA,” ujarnya. (ari)
