Terbentur Rencana Kementrian PU, Dibangun 2017
JOMBANG, (kabarjombang.com) – Rencana Pemkab Jombang untuk membangun jembatan penghubung antar kecamatan di Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang kembali batal. Itu setelah Pemkab kembali mencoret rancangan anggaran pembangunan jembatan berukuran panjang sekitar 30 meter dan lebar 4 meter itu dalam APBD 2016 nanti.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, saat meninjau langsung kondisi jembatan gantung di Dusun Klitih, Desa Pojok Klitih, Rabu (2/12/2015).
“Tahun ini sebenarnya sudah kita anggarkan. Perencanaan itu sudah matang. Tapi karena pemerintah pusat masih berencana untuk membangun Waduk Beng itu, makanya kemarin kita batalkan,” ujarnya.
Tidak hanya pada tahun 2016 ini saja. Menurutnya, perencanaan pembangunan jembatan itu juga sudah masuk dalam perencanaan Pemkab sejak 2014 lalu. Namun, karena tarik ulur pembangunan waduk yang berpotensi terbesar di Asia tenggara itu, sehingga membuat pihaknya berfikir ulang untuk menggelontorkan anggaran miliaran rupiah dari APBD itu.
“Makanya itu, saat ini masih tarik ulur. Karena kita tidak bisa berbenturan dengan pemerintah pusat,” tambahnya.
Bupati menjelaskan, pada tahun 2015 ini, pihaknya sudah berencana mengalokasikan miliaran rupiah untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Plandaan dengan Kecamatan Ploso dan Kabuh ini. Sebab, Pemkab berharap, dengan dibangunnya jembatan itu, akses menuju desa-desa di penjuru Kabupaten Jombang ini bisa mendapatkan akses yang layak.
“Anggaran yang kita rencanakan itu sebesar Rp 2,7 miliar dan APBD sebenarnya sudah siap. Tapi tahun 2016 ini kita alokasikan ke lainnya,” jelasnya.
Orang nomor satu di lingkup Pemkab Jombang ini menuturkan, rencana Kementrian PU Bina Marga dan Perumahan itu sebenarnya masih mendapatkan penolakan dari warga Desa Pojok Klitih hingga saat ini. Sebab pembangunan bendungan tersebut harus menggeser ribuan kepala keluarga di 14 dusun. “Kelihatannya warga keberatan. Kalau warga di 14 dusun itu harus melakukan urbanisasi kan kasihan juga,” tuturnya.
Maka dari itu, pihaknya pun berharap rencana pembangunan proyek nasional Waduk Beng itu bisa dikaji ulang. Pihaknya pun masih berupaya untuk mencarikan lokasi lain untuk pembangunan Waduk Beng itu. “Jadi, nanti kalau memang masih ada lokasi lain di daerah Jombang, ya akan kita upayakan untuk pembangunan Waduk Beng itu,” ungkapnya.
Bupati pun memastikan tahun 2016 nanti, pihaknya akan menganggarkan untuk pembangunan jembatan. Sehingga realisasi pembangunan jembatan tersebut bisa dilaksanakan pada awal tahun 2017. “Soalnya kalau dipaksakan di PAK tidak mungkin. Karena waktunya sangat mepet,” paparnya. (ari)