KABARJOMBANG.COM – Sebuah rumah yang berada di Dusun Sugihwaras (Bandung Kencur), Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (19/1/2019) pagi, tampak disesaki puluhan ibu-ibu muda serta remaja putri.
Meski sesekali terdengar riuh, namun mereka kerapkali tampak sangat serius saat mengikuti arahan dari seorang perempuan yang saat itu menjadi tutor. Ya, sekitar 40 ibu-ibu muda serta remaja putri itu, sedang menjadi peserta Pelatihan Pembuatan Bros Juntai, sebuah asesoris yang sedang tren dan digandrungi kaum hawa.
Pelatihan pembuatan bros juntai atau juga dikenal dengan bros dagu kristal ini, digagas oleh Junita Erma Zakiyah, warga setempat, yang kini maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Jombang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Caleg nomor urut 1 untuk Dapil 2 (Kecamatan Diwek, Sumobito, Jogoroto) ini mengatakan, pelatihan pembuatan bros juntai tersebut, sebagai salah satu upaya pemberdayaan ekonomi kepada warga di Kabupaten Jombang, khususnya kaum perempuan.
“Kita sengaja memberi pelatihan berupa pembuatan bros juntai kepada ibu-ibu muda dan remaja putri untuk membangun kreatifitas dan produktifitas diri. Saat ini, kita mengundang sebanyak 40 ibu-ibu, yang sementara ini kita ambil 2 orang dari masing-masing desa se-Kecamatan Diwek,” ujar Mbak Ita, begitu Junita Erma Zakiyah ini biasa disapa, usai pelatihan ini dihelat, Sabtu (19/1/2019).
Dalam pelatihan kali ini, pihaknya secara khusus mendatangkan tutor yang sudah ahli dalam pembuatan bros. Disitu, para peserta diberi pengetahuan mengurai dan merangkai, hingga menjadi bros yang menarik, cantik, sekaligus elegan.
Selain berupa pengetahuan dasar pembuatan bros, sang tutor juga memberi ragam tips agar produk bros yang dibuat nanti, layak jual dan mampu bersaing di pasaran. Nah, kemeriahan pelatihan ini bertambah, saat masing-masing peserta langsung mempraktekkan membuat bros juntai.
“Bahan-bahannya serta alat-alatnya sudah kita sediakan. Peserta tinggal merangkainya. Setelah jadi, dinilai oleh tutor agar peserta tahu apakah ada kekurangan dari bros yang dibuatnya. Nah, bros yang dibuat masing-masing peserta, langsung bisa dipakai atau dibawa pulang. Kalau bahan dan alatnya, sangat mudah didapat,” urai mbak Ita, begitu Junita Erma Zakiyah ini biasa disapa, Sabtu (18/1/2019).
Mbak Ita juga mengatakan, pelatihan bersifat pemberdayaan ekonomi seperti ini, akan terus dilakukannya secara berkesinambungan, sesuai dengan tren yang sedang digandrungi. Hal ini dilakukannya, untuk menambah pengetahuan dan kreatifitas kaum perempuan.
“Syukur-syukur, nantinya bisa menambah penghasilan keluarganya tanpa meninggalkan rumah,” ungkapnya.
Sebelumnya, kata Mbak Ita, pelatihan kepada ibu-ibu muda dan remaja putri juga pernah dilakukannya, namun pelatihan bersifat pemberdayaan regenerasi, yakni berupa pelatihan master of ceremony (MC).
“Ya, awalnya pelatihan ini untuk menyiapkan generasi muda agar bisa jadi MC profesional, minimal di organisasi. Kan tidak menutup kemungkinan, nantinya akan dibutuhkan di masyarakat,” pungkas Ketua PAC PPP Kecamatan Diwek ini. (ila/kj)