KABARJOMBANG.COM – Memasuki tahun ajaran baru 2018-2019, tak menjadi kabar baik bagi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sumberaji, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ya, meski beberapa sekolah lain yang berada di pusat kota banyak menolak siswa karena adanya aturan zonasi. Justru sekolah yang berada di tengah pemukiman dekat hutan ini, harus gigit jari, karena tidak adanya murid yang mendaftarkan namanya sebagai siswa baru.
Ini seperti yang diutarakan, Suyanto (30) salah satu guru sekolah. Menurutnya, sejak 2 tahun ini tidak ada daftar nama siswa-siswi di sekolah ini. Alhasil, 3 kelas sekolah kosong melompong.
“Ada tiga kelas yang saat ini tidak memiliki siswa dan siswi. Yakni kelas 1, kelas 2 dan kelas 5,” ujarnya saat ditemui, Kamis (19/7/2018).
Sementara untuk kelas yang lain, yakni kelas 3 kelas 4 dan 6 hanya berjumlah 14 siswa. Dengan rincian, kelas 3 terdapat 4 siswa, kelas 4 ada 6 siswa, dan kelas 6 terdapat 4 siswa.
“Sehingga untuk kelas yang lain, sekarang tidak ada siswanya. Dan ruangannya kosong tak digunakan,” terangnya.
Bukan tanpa alasan, jauhnya jarak SDN 2 Sumberaji yang berada di Dusun Ngampus, Desa Sumberaji, Kecamatan Kabuh ini dengan dusun yang lain, membuat masyarakat tak mau menyekolahkan anaknya di SDN terpencil tersebut.
Untuk bisa tiba di SD tersebut, harus ditempuh dengan jarak 30 kilometer dari pusat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, dengan estimasi jatak tempuh mencapai 1 hingga 30 menit.
“Nah, di dusun tempat sekolah ini, warganya hanya sedikit. Sehingga minim adanya siswa baru,” tambahnya.
Minimnya siswa, membuat tenaga pengajar di sekolah ini juga tak butuh tenaga banyak. Saat ini, SDN 2 Sumberaji hanya memiliki 4 guru yang berfungsi sebagai Kepala Sekolah dan Walikelas.
“Hanya ada dua guru yang berstatus PNS, yakni Kepala Sekolah dan satu guru lainya. Sementara dua lainnya, hanya sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) sehingga gajinya jauh dari harapan. Seperti saya ini,” jelasnya.
Ia berharap, adanya kondisi sekolah dengan jumlah siswa yang minim ini, bisa diperhatikan lagi oleh Pemerintah melalui Dinas Pendidikan. Sebab, selama ini, bisa dikategorikan SDN 2 Sumberaji, jauh dari perhatian pemerintah. (aan/kj)