KABARJOMBANG.COM – Usai dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kini seluruh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliayah (MA) di Kabupaten Jombang, giliran melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Adanya kekhawatiran gangguan listrik dan jaringan internet, membuat sejumlah pantia pelaksana UNBK di beberapa sekolah menyedikan listrik cadangan dengan menyiapkan alat genset.
“Ini kita lakukan sebagai antisipasi adanya gangguan listrik ketika proses UNBK sedang berlangsung. Sehingga, siswa tetap bisa melaksanakan proses ujian dengan baik,” ujar Kepala SMA Negeri 1 Jombang, saat ditemui, Senin (9/4/2018).
Untuk menyiapkan listrik cadangan, pihak sekolah harus menyiapkan anggaran tambahan sebesar Rp 7 Juta, terhitung pada persiapan dan saat pelaksanaan. Sebab, sekolah tidak memiliki alat tersebut hingga membuat mereka harus menyewa alat tersebut.
“Kita sewa alat ini selama 19 hari. 15 hari saat persiapan UNBK dan 4 hari untuk pelaksanaan UNBK saat ini,” tambahnya.
Nah, dalam sehari, lanjut Nur, sekolah harus merogoh kocek Rp 500 ribu untuk biaya menyewa genset. Jika dihitung, biaya total untuk menyewa alat tersebut memang mencapai Rp 7 juta. Meski begitu, di hari pertama pelaksanaan UNBK, belum terjadi masalah saat proses ujian. Di sekolahnya, ada sekitar 200 siswa yang melaksanakan UNBK.
Selain itu, minimnya komputer di sejumlah sekolah membuat proses ujian harus dibagi dua sesi. Yakni, sesi pertama Pukul 08.00 WIB hingga Pukul 10.00 WIB. Sementara di sesi kedua dilakukan Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 12.00 WIB.
“Untuk di sekolah kita, hanya ada dua sesi. Sebab komputer yang kita miliki cukup untuk pelaksanaan UNBK terhadap siswa kami. Namun informasinya, untuk sekolah lain ada yang dibagi menjadi tiga sesi,” terangnya. (aan/kj)