KABARJOMBANG.COM – Geram dengan adanya pengeras suara, ratusan warga Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, menggruduk rumah yang ditinggali Zakaria, di Gang 4 desa setempat, Kamis (1/3/2018) sekitar pukul 22.15 WIB.
Polisi yang datang ke lokasi, bersama Kepala Desa (Kades) setempat, tampak bernegosiasi dengan pemilik rumah berpapan nama Bimbingan Haji (KBIH) tersebut.
Ketua RT setempat, Imam Maliki mengatakan, warga berdemo karena kesal dengan pengeras suara yang dipasang di rumah tersebut. Menurutnya, pengeras suara tersebut sangat menganggu lingkungan serta warga sekitar. Bahkan, pengeras suara milik musholla yang berdekatan dengan rumah tersebut, kalah nyaring.
“Tuntutan warga hanya agar corong (pengeras suara) yang dipasang di rumah tersebut, diturunkan. Itu saja. Sebab, warga merasa sangat terganggu. Bukan fasilitas umum, corong itu dipasang di rumah pribadi, milik mertua Zakaria,” ungkap Imam.
Dirinya mengaku tidak tahu mengapa pengeras suara itu dipasang. Menurutnya, setiap subuh yang bersangkutan melakukan ceramah dan mengaji yang ujung-ujungnya selalu mengolok-olok. Ia juga mengaku, jika sebelumnya sudah berupaya mengingatkan kepada yang bersangkutan, agar permintaan warga dipenuhi. Namun, hal tersebut tak dihiraukan.
“Menemui yang bersangkutan sulit, pagarnya sering ditutup. Hingga saya juga mengadu ke Kades, juga tidak berhasil. Akhirnya, warga berunjukrasa,” sambungnya tanpa menjelaskan lebih detil soal mengolok-olok tersebut.
Usai bernegosiasi, tampak Kades dan petugas kepolisian dari Polsek Diwek dan Polres Jombang keluar pintu gerbang rumah tersebut, dan menjelaskan jika hasil negosiasi mengalami kebuntuan. “Kami berharap warga tetap sabar. Untuk saat ini, kita belum bisa meluluskan tuntutan warga. Namun, pihak kepolisian meminta perwakilan warga datang ke Polres Jombang, untuk menyelesaikan secara musyawarah dengan yang bersangkutan,” kata Sutomo, Kades Cukir. (rief/kj)