Wisata Makam Gus Dur di Jombang Sepi, Pedagang Oleh-oleh Merugi

Wisata Makam Gus Dur Sepi, Pedagang Oleh-oleh Merugi
Suasana sepi di tempat penjualan oleh-oleh di kawasan wisata makam Gus Dur, Diwek Jombang.Fa'iz.
  • Whatsapp

DIWEK, KabarJombang.com – Wisata religi kawasan makam Gus Dur ialah tempat yang pernah sepi pengunjung setiap harinya. Kendati tempat ziarah ditutup, masyarakat luar terkadang melaksanakan doa dan ziarah bersama di sekitar museum.

Namun berbeda pada akhir pekan ini, setelah pemerintah menerapkan PPKM Darurat yang rencananya juga diperpanjang hingga akhir Juli 2021. Pantauan di lokasi, sekitar kawasan makam Gus Dur dan museum terpantau sepi pengunjung. Rata-rata setiap toko di pusat perbelanjaan oleh-oleh juga ditutup.

Baca Juga

Ika (35) salah satu penjual oleh-oleh mengatakan, sepinya kawasan wisata religi makam Gus Dur itu terjadi sejak PPKM Darurat diterapkan di Kabupaten Jombang. Sepinya pengunjung, membuat para pedagang oleh-oleh memilih menutup lapak jualan mereka.

“Kalau sebelum ada aturan PPKM Darurat itu masih banyak pengunjung, meski itu tidak ke makam, tapi kadang ke kawasan museum sana berdoa bersama di sana. Apalagi hari libur, biasanya banyak dari luar daerah maupun warga Jombang sendiri,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Minggu (18/7/2021).

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya, Ika harus tetap membuka warung walau dengan terbatas waktu dan kondisi sepi. Dikarenakan, selama diterapkannya PPKM Darurat tersebut, pihaknya mengaku bahwa omzet pendapatannya anjlok 70 persen.

“Biasanya kan kalau sebelum PPKM ini berlaku, kami free mau buka dan tutup sampai jam berapa pun. Jadi pengunjung itu kadang datang sore jelang malam sambil beli oleh-oleh ke sini gitu. Kalau sudah jalan ditutup dan operasi dibatasi, siapa yang mau ke sini, warga pun juga takut kena operasi,” jelasnya saat diwawancarai.

Tak hanya itu saja, pusat perbelanjaan oleh-oleh ini sepi akibat terimbas dari ketakutan soal denda yang sudah diberlakukan saat PPKM Darurat. Sehingga membuat ruas tempat kawasan makam Gus Dur pun sepi penjualan dan pengunjung.

“Mungkin sudah males, karena aturan semakin diperketat sampai ada denda segala. Padahal katanya virus Covid-19 di Jombang terus meningkat, semoga saja itu tidak sesuai kenyataannya. Berharap wacana PPKM Darurat diperpanjang ini juga tidak disetujui oleh pemerintah kabupaten Jombang. Agar ekonomi masyarakat yang sudah sangat terdampak ini bisa bekerja mencari nafkah lagi. Kan yang penting prokes,” imbuhnya penuh harap.

Hal senada juga disampaikan Topik, salah seorang penjual Songkok di kawasan wisata makam Gus Dur. Ia mengatakan bahwa jualannya sepi pembeli dan omzet yang didapat mengalami anjlok 50 persen.

“Biasanya kalau tiap hari ada saja yang terjual walaupun sampai 100 ribu gitu. Kalau sekarang ini sangat berbeda, setelah adanya aturan PPKM Darurat ini, jualan saya sepi bahkan satu hari kalau ada yang terjual satu pun itu sudah untung. Tapi sampai saat ini masih jarang,” tuturnya saat ditemui yang enggan menyebut namanya.

Sementara diketahui, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah ditetapkan sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang. Dan sejumlah aturan dan sanksi telah diberlakukan dan dipertegas. Pemerintah daerah belum menetapkan apakah PPKM Darurat akan diperpanjang.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait