JOMBANG, KabarJombang.com – Ketenaran wisata alam nan indah Kedung Cinet yang berada di Desa Pojokklitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang semakin hari semakin surut.
Siapa yang tidak tahu tempat yang beberapa tahun lalu diburu pemuda pemudi untuk koleksi swafoto karena memiliki spot yang ciamik kini menjadi sepi seakan tak ada kehidupan.
Menuju ke lokasi, jalanan yang harus ditempuhmelewati pepohanan, pesawahan, dan rumah warga. Pantuan kabarjombang.com sebelum memasuki gapura pintu masuk suasana terlihat sangat sunyi.
“Perhatian, Wisata Kedung Cinet Ditutup,” sebuah informasi dari plang kayu yang dicat merah berada di depan pintu masuk ke dalam area sungai atau Kedung.
Tak ada lalu lalang kendaraan yang menuju ke lokasi wisata ini, hanya satu dan beberapa warga sekitar saja yang mengendarai motor ke arah Kedung Cinet.
“Sudah lama sekali ini tutup, bahkan sudah tidak ada pengunjung sama sekali,” ungkap Islani seorang warga sekitar pada kabarjombang.com, Minggu (1/7/2021).
Sesampai di dekat area wisata Kedung cinet terpantau tak ada satu kendaraan terparkir, padahal menurut warga kadang ada satu atau dua yang datang namun jarang sekali.
Dua buah gubuk seperti warung tampak usang dan lama tak ditempati. Selain berdebu juga ditumbuhi rerumputan liar. Demikian itu, menambah suasana sepi dan sunyi seakan wisata ini tak akan dibuka kembali.
Menyusuri keindahan tebing dan dipenuhi pepohanan kanan kiri yang rindang, sebenernya tempat ini masih sangat potensial sekali untuk dikembangkan sebagai pariwisata unggulan untuk meningkatkan perekonomian sekitar.
“Hanya saja tambah sepi, ketika ada kejadian kasus meninggal beberapa kali di tempat ini. Paling terakhir adalah seorang remaja yang didorong temannya di Kedung ini,” kata
Atas pertimbangan itu, pemilik area yakni Perhutani sampai saat ini belum membuka wisata ini, merujuk pada keselamatan pengunjung.
“Sepertinya sudah tidak dibuka lagi, ini kan kewenangan perhutani. Ya memang dulu ketika ramai ada beberapa warga yang menjaga parkir di sana dan lain sebagainya, saat ini ya warga sini tetap kesawah,” jelas seorang warga yang dekat dari area Kedung Cinet.
Dengan begitu, keindahan relief, corak, pada kdung berwarna putih indah itu semakin sulit dinikmati karena tidak adanya fasilitas dan dukungan yang tersedia.
Air yang berwarna hijau kebiruan itu sebenarnya candu untuk ditemui kembali, suara percikan air sungai itu, membawa rindu dan memulangkan suara kebisingan kendaraan motor.
Sunyi dan sepi sebuah ungkapan yang pas untuk saat ini. Namun keindahan alam dan apa yang ditampilkan oleh Kedung Cinet tidak akan berubah tetap alami dan memikat hati.