JOMBANG, KabarJombang.com – Dua kali gagal berangkat, Wayang Potehi Gudo, Jombang akhirnya berangkat ke festival Tong Tong Fair 2022 di Den Haag Belanda. Puluhan peralatan siap mentas di negeri Kincir Angin tersebut.
Menurut penuturan Tony Hok Lay, Ketua Wayang Potehi Klenteng Tri Dharma Hong San Kong, dalam festival Tong Tong Fair tahun 2022 merupakan partisipasi ke 3 Wayang Potehi.
“Ini adalah undangan ke Belanda, Den Haag yang ketiga kalinya bagi kami. Jadi kami langsung mencari dana dari teman-teman pengusaha, pengurus untuk berangkat ke Den Haag ini,” ucapnya pada wartawan pada Minggu (28/8/2022).
Dari dana yang dicari secara mandiri tersebut, ratusan juta sudah dikantongi untuk memperkenalkan budaya Wayang Potehi ini ke kancah dunia.
“Untuk dana yang sudah dikumpulkan, terkumpul Rp300 juta lebih karena sekarang tiket juga sudah mahal sekali. Yang berangkat delapan orang termasuk saya sendiri,” katanya.
Baginya, ini sangat berarti, karena dalam partisipasi yang ketiga ini, baru ini Wayang Potehi dipastikan akan ikut pentas di Belanda.
“Ini adalah undangan ketiga kami, jadi empat tahun sebelumnya itu kami juga dapat undangan, tapi batal. Dua kali gagal itu tahunnya beda, tapi berturut-turut. Waktu itu kasusnya tidak jadi berangkat karena pendanaan. Kami juga sudah ke pemerintah tapi juga tidak ada,” ungkapnya.
Berangkat ke Belanda, Tony mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari. Puluhan boneka plus perlengkapan pendukung lainnya juga sudah di packing.
“Kita membawa satu perangkat, 70 boneka dan perlengkapan lainnya seperti panggung penampilan, musik dan lainnya. Jadi rencana saya, perlengkapan ini akan saya tinggalkan di sana biar ada kenang-kenangan benda Indonesia disana,” jelasnya.
Dilansir dari berbagai sumber, Festival Tong Tong ini sebelumnya dikenal sebagai Pasar Malam Besar. Adalah festival terbesar di dunia untuk budaya Indonesia (Eropa-Indonesia) yang diadakan setiap tahun di Belanda.
Pada tahun 2009, namanya diubah menjadi ‘Tong Tong Fair’. Didirikan pada tahun 1959, menjadi salah satu festival tertua dan festival akbar terbesar keempat di Belanda. Juga merupakan acara tahunan dengan jumlah pembayar pengunjung tertinggi di kota Belanda Den Haag, setelah secara konsisten menarik lebih dari 100.000 pengunjung sejak tahun 1993.
Nama baru dipilih untuk menekankan keterkaitannya dengan ‘Tong Tong Foundation’ dan itu misi budaya. Alasan lain adalah untuk membedakan diri dari banyak pameran lain di bawah nama Pasar malam saja.
Setiap musim panas ‘Festival Tong Tong yang sebelumnya dikenal sebagai Pasar Malam Besar’ diangkat di pasar malam khusus, yang disebut ‘Malieveld’, dekat dengan stasiun kereta api pusat di Den Haag. Dengan luas area festival 22.000 meter persegi yang sebagian besar masyarakatnya Indonesia, relawan akan memudahkan pengunjung baik dari Belanda dan luar negeri.(Anggit)