Pawai Budaya Peringati Maulid Nabi Muhammad di Sumbermulyo Jombang, Dinilai Melenceng

Penari sewaan yang disewa peserta pawai budaya di Sumbermulyo, Jogoroto, Jombang. (Rebeca).
  • Whatsapp

JOGOROTO, KabarJombang.com – Acara pawai budaya di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H dan HUT Jam’iyah Mahabaturrosul dirasa meresahkan sejumlah pihak.

Salah seorang warga Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo berinisial L (50) mengatakan, pawai budaya yang diselenggarakan dalam setahun sekali sudah melenceng dari tema.

Baca Juga

“Dulu acaranya sudah sesuai tema, acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H dan HUT Jam’iyah Mahabaturrosul pesertanya berkostum dan pawai sesuai dengan selayaknya. Sekarang sudah melenceng,” ungkapnya.

Ia merasa pawai yang diselenggarakan terkesan sangat melenceng dari awal mula acara dibentuk. Bahkan tidak jarang pula merugikan banyak pihak.

“Dulu sebelum KH Sholihin Hamzah almarhum, pemuda-pemuda masih patuh dan tidak berani melanggar peraturan tidak tertulis dari panitia. Sekarang ya pesertanya nyewa salon gede-gede, serta menyewa penari tidak senonoh, sampai ada sawer menyawer juga,” jelasnya.

Lebih lanjut L menjelaskan, tidak hanya dari sisi pawai budaya yang meresahkan. Ia juga keberatan dengan dana iuran wajib yang diminta panitia.

Tidak tanggung-tanggung, iuaran yang diminta bisa lebih dari Rp500.000. Tidak termasuk konsumsi yang dikumpulkan untuk peserta pawai budaya.

“Setahu saya beda dusun beda jumlah iuran, kalau di sini(Subentoro) pemudanya Rp300.000, tiap KK itu Rp150.000. Itu cuma kelompok pemuda, yang kelompok pemudi belum lagi,” kata L.

Dana iuran yang dikumpulkan tidak hanya untuk sewa sound system, dana tersebut juga digunakan untuk memberikan konsumsi kepada pekerja sound system yang disewa.

“Pekerja sound system tidak mau makan tidak enak, seperti nasi lauk tempe tidak mau. Dan pekerjanya lumayan banyak, kalau di sini sudah tiga hari kami memberikan konsumsi,” jelasnya.(Rebeca)

 

 

Berita Terkait