Panggung Malam Puisi di Taman Makam Pahlawan Jombang, Ada Pesan Kemerdekaan

Suasana malam puisi di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Jombang, yang diadakan Rumah Merdeka. (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Persembahan malam puisi, menghiasi perayaan kemerdekaan RI yang ke-79 di Kabupaten Jombang. Taman Makam Pahlawan di Jl. Kusuma Bangsa, Jombang, menjadi panggung bagi para seniman yang didominasi anak muda untuk melantuntkan bait-bait indah dalam puisi.

Acara bertajuk malam puisi dengan tema air mata kemerdekaan Indonesia dan Palestina, seakan mampu mengiasi gelapnya malam menjadi penuh warna. Pentas puisi yang diadakan pada Sabtu (17/8/2024) tersebut berhasil mebawakan pesan, kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia dan tak lupa juga bagi kemerdekaan negara sahabat, Palestina.

Baca Juga

Founder Rumah Merdeka (Rudeka), Afina Yanur, selaku penyelenggara acara menyampaikan, tujuan dari malam puisi ini adalah menyediakan panggung bagi para seniman di Jombang. Serta menarik anak-anak muda supaya semakin bergairah untuk berpuisi bersama.

“Kami mengadakan malam puisi tujuan awalnya adalah berangkat dari kegelisahan masyarakat Jombang, akan kurangnya panggung bagi seniman. Sehingga kami berinisiatif untuk membuat panggung-panggung kecil yang diperuntukan kepada seniman untuk berteater, berpuisi, atau bermusik,” ungkapnya Senin (19/8/2024).

Makam Pahlawan menjadi tempat, yang istimewa untuk berpuisi pada malam kemerdekaan. Karena menurut Pinut, sapaan akrabnya momentnya pas. Selain itu setelah selesai berpuisi bersama pihaknya juga tak lupa untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Disamping itu ternyata juga, banyak anak kecil sampai remaja itu, tidak pernah tau dalamnya makam pahlawan seperti apa. Sehingga kami membuka forum di Taman Makam Pahlawan agar masyarakat tahu dalamnya Makam Pahlawan itu seperti apa,” jelasnya.

Malam puisi, menurut Afina Yanur, sudah ada sejak tahun 2019 tepat pada bulan dimana Budayawan, asal Jombang, Emha Ainun Najib (Cak Nun) dilahirkan.

“Ketika itu sebelum covid-19, selain rutin mengadakan malam puisi tiap bulan. Kami juga sering mengadakan banyak forum-forum diskusi yang terkait dengan kesenian. Kemudian dari rutinitas tersebut ternyata mendapat antusias yang sangat banyak dari masyarakat, terutama kalangan anak muda,” terangnya.

“Karena memang diakui pada saat itu, jarang sekali ada forum-forum anak muda untuk  berpuisi, maupun aktifitas untuk berkesenian bersama,”tambahnya.

Acara ini melibatkan banyak pihak, mulai dari berbagai komunitas, seperti musik, teater, seni, puisi, yang tampil bersama di malam puisi. Serta tak lupa juga dari para alumni malam puisi di tahun-tahun sebelumnya, sehingga menjadi tempat reuni bagi para pembaca puisi sebelum-sebelumnya.

“Dari malam puisi ini, kami ingin membuat panggung-panggung seni lagi, agar anak muda di Jombang tetap bergairah dalam berkesenian. Untuk para anak muda kita tidak perlu malu atau gengsi ketika kita suka dunia seni, jadilah diri sendiri dan kami siap menyediakan panggung untuk kalian dalam berpuisi, maupun berkesenian,” pesanya.

Ibu dua anak tersebut berharap, kedepannya semoga semakin banyak, generasi muda untuk berani mengekspresikan diri, terutama dalam berpuisi.

“Di malam puisi kami bisa ngapain aja, baik berpuisi, berteater, dan apapun itu. Kedepanya semoga di malam puisi selanjutnya banyak pihak yang mendukung, banyak anak-anak yang datang, banyak anak-anak yang pingin berpuisi atau menampilkan apapun di panggung malam puisi. Sehingga malam puisi bisa menjadi ciri khas di Jombang bahwa kita juga punya panggung kesenian,” pungkasnya.

 

Berita Terkait