JOMBANG, KabarJombang.com- String adalah alat musik yang menghasilkan suara dari senar yang bergetar. Pemusik memainkan dan membunyikan senarnya dalam beberapa cara. Seperti, biola (biola alto), violin (biola sopran), cello dan contrabass.
Di Jombang, ternyata perkembangan dan peminat string juga lumayan banyak. Bahkan terdapat komunitas yang bisa dibilang masih baru. Komunitas tersebut bernama “Jombang String Ensemble”, yang baru dibentuk sekitar bulan Oktober 2020 lalu.
“Awalnya dulu itu tidak ada komunitas hanya kelompok string saja. Dan itu pun dari kalangan bapak-bapak yang saya tahu. Kemudian waktu ada event di Pare kami dipertemukan, hingga kami putuskan buat komunitas string di Jombang sekitar bulan Oktober 2020,” kata Agus Rahmatullah (20), Ketua Jombang String Ensemble, kepada KabarJombang.com, Minggu (18/4/2021).
Setelah komunitas string tersebut dibentuk, latihan pertama mereka bertempat di Mojongapit, Jombang pada tanggal 24 November 2020. Ketika itu hanya terdiri dari kaum laki-laki saja, hingga seiring berjalannya waktu, komunitas tersebut semakin berkembang dan banyak peminatnya.
“Ketika awal tahun 2021 kemarin akhirnya struktur kami dirubah lagi dan mulai mengeksplore hingga anggota semakin bertambah. Total anggota kami sekarang ada 18 orang,” ungkapnya.
Pemuda dari jurusan Seni Budaya di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Malang ini juga mengatakan, jika perkembangan Komunitas String di Jombang masih tergolong baru. Dimana untuk setiap latihannya bertempat di Kedai Rudeka setiap satu bulan dua kali, yang ditampilkan setiap tiga bulan sekali.
“Jadi, setiap anak nanti dikasih materi terus latihan selama tiga bulan itu, kemudian ditampilkan. Untuk setiap anak biasanya tidak tentu memainkan berapa lagu, biasanya ya tiga lagu, kadang juga bareng-bareng. Sehingga, ada target atau progres la soalnya di string ini ada brigidnya,” ujarnya.
Kelompok violin atau string ini menurutnya akan kurang hidup jika hanya dimainkan seorang diri tanpa berkolaborasi dengan yang lain. Dengan adanya komunitas ini ia bersyukur bisa menghidupkan kembali para pemain string di Jombang.
“Dari komunitas ini lah kami juga bisa bentuk dan muncul group kuartet (violin 1, violin 2, viola, dan cello). Jadi, dari empat quartet ini ada yang menjadi palatih atau pembimbing. Semisal ada anggota baru yang masuk dan ingin belajar viola ada orangnya. Dan disini kami belajar bareng-bareng,” tandasnya.
String kuartet merupakan sebuah komposisi musik yang dimainkan oleh group Ensemble yang terdiri dari empat pemain string section (alat musik gesek), biasanya terdiri dari 2 violin, 1 viola, dan 1 cello.