Menengok Makam Pangeran Jenu, Tokoh Sakti Asal Kota Santri yang Jarang Diketahui

Menengok Makam Pangeran Jenu, Tokoh Sakti Asal Kota Santri yang Jarang Diketahui
Kades Banyuarang Achmad Ansori Wijaya saat mengunjungi dan berziarah di makam setempat
  • Whatsapp

NGORO, KabarJombang.com – Makam Syaikh Ali Mukhtar atau dikenal Pangeran Jenu, merupakan tempat bersejarah. Tempat ziarah ini berada di daerah Jombang bagian selatan, yakni di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.

Makam yang sempat dikenal keramat dan sakral pada masanya itu, kini telah menjadi tempat indah dan nyaman untuk bersantai. Karena selain berada di pinggir jalan dan dikelilingi persawahan, juga tersedia tempat untuk bersantai bagi pengunjung makam.

Baca Juga

Konon, berdasarkan cerita rakyat zaman dahulu yang diperjelas oleh Achmad Ansori Wijaya Kepala Desa Banyuarang mengatakan, bahwa makam tersebut pernah dijadikan tempat pesugihan. Sehingga di zaman dahulu tempat itu merupakan makam yang dikenal sakral.

Karena apapun yang melintas di atas tegak lurus dengan atap makam tersebut, seringkali terkena balak. Seperti yang pernah terjadi, yakni sebuah pesawat mendadak mengalami troble saat melintas di atas makam. Selain itu banyak burung yang meninggal mendadak saat melintas di atasnya.

Makam itu dahulunya dibangun dengan corak bangunan kuno. Akan tetapi, bangunan di dekat makam itu roboh diterpa badai. Kejadian itu terjadi pada tahun 2015 silam. Hingga akhirnya pemerintah desa berinsiatif membangun dan memperindah tempat tersebut.

Pasca pembangunan itu, sempat sakral itu kini berubah menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi. Selain tempatnya mudah diakses, sentuhan pembangunan membuat kesan seram di lokasi makam tak lagi nampak. Bahkan terkesan alamiah.

“Jadi karena saya pikir bahwa itu ialah uri-uri budaya, maka kita selaku penerus bangsa wajib menghormati leluhurnya. Setelah mengetahui bangunan itu tidak layak dan sudah roboh, saya berinisiatif untuk membangunnya menjadi lengkap dan layak untuk dikunjungi masyarakat luas untuk berziarah,” kata Achmad Ansori Wijaya Kepala Desa Banyuarang.

Kades yang akrab disapa Jaya ini menuturkan, tempat tersebut layak dan perlu diketahui para generasi Kota Santri. Dilihat dari aspek sejarah, langkah Pangeran Jenu dalam mensyiarkan agama islam patutnya menjadi pelajaran atau motivasi terhadap masyarakat khususnya pemuda masa kini.

“Apalagi pangeran Jenu itu merupakan salah satu leluhur yang kuat dan tak patah semangat dengan caranya untuk menyebar luaskan agama Islam sejak dahulu kala. Maka dari itu kami bangun dan semua yang dibutuhkan sudah difasilitasi, seperti kamar mandi, musala, dan tempat untuk beristirahat atau nyantai,” imbuhnya.

Diketahui, ada empat makam di dalam bangunan tersebut. Pertama yakni makam imam Syaikh Ali Mukhtar/Pangeran Jenu berserta gurunya Mbah Imam Dzipuro. Sementara dua makam lain yakni makam Mbah Alam Taro beserta istrinya.

Selain itu, kisah para leluhur yang dikenal dengan kesaktiannya tersebut, sebelumnya telah tayang di berita KabarJombang.com yang mengisahkan tentang legenda asal usul nama Desa Banyuarang.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait