Kompak, Warga Desa Kepuhkembeng , Peterongan, Ikuti Upacara HUT ke-79 RI dengan Pakaian Jadul

Foto : Para warga Dusun Jajar, Desa Kepuhkembeng, Peterongan, Jombang, peringati HUT RI ke-79 dengan upacara bendera menggunakan kostum tempo dulu. (Kevin Nizar)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Warga Dusun Jajar, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Jombang, mulai dari anak-anak sampai emak-emak kompak mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati HUT-RI yang ke-79, dengan memakai pakaian khas tempo dulu Pada Sabtu (17/8/2024).

Sejak pagi pukul 06.00 WIB, para warga terlihat sudah berdatangan memadati area upacara di lapangan SDN Kepuhkembeng 1. Dengan kostum bertema jadul, yang ia pakai dari rumah. Ada yang memakai pakaian ala pejuang, noni-noni belanda, kaum santri, rakyat jelata, sampai cosplay ala pahlawan kemerdekaan.

Baca Juga

Panas terik matahari pagi, serta dinginnya angin di bulan Agustus tak menjadi halangan bagi mereka untuk mengikuti upacara dengan sangat khidmat. Hal tersebut ia lakukan, sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang sudah diraih oleh Bangsa Indonesia selama 79 tahun yang lalu.

“Dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 ini, memang kami memilih baju adat sebagai pakaian, sebagai pengingat perjuangan dulu di tahun 1945. Dan juga melestarikan pakaian adat tradisional atau pakaian zaman dulu agar tetap terjaga dan tidak terkikis oleh perkembangan zaman,” ungkap, Subarno selaku inspektur upacara.

Ia mengatakan, setiap tahun warga Jajar, Kepuhkembeng selalu mengadakan upacara bendera. Sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang sudah diperjuangkan mati-matian oleh para pahlawan terdahulu.

“Kita tinggal mengisi dan meneruskan saja, maka dari itu momen ini harus kita rayakan sebagai bentuk penghormatan setinggi-tingginya kepada para pejuang 45. Serta tak lupa juga kita berikan hadiah doa, kepada para pahlawan yang telah gugur di medan perang,” terangnya.

Subarno yang juga sebagai ketua BPD Kepuhkembeng mengatakan, para warga harus berterima kasih kepada para pahlawan yang telah berhasil mengusir para penjajah dari tanah air, sejak 79 tahun yang lalu.

“Mereka telah berjuang dengan titik darah penghabisan, dan saat ini kita tinggal mengisi dan meneruskan perjuangan dari para pahlawan. Dengan hidup yang rukun dan saling menghargai satu sama lain,” ujarnya.

Dalam upacara ini panitia juga memberikan penghargaan kepada para pengguna kostum dengan tema jadul yang terbaik. Penghargaan diberikan dalam 4 kategori generasi, yakni pemuda laki-laki, pemuda wanita, orang tua laki-laki dan orang tua wanita atau emak-emak.

Setelah upacara selesai, pada pukul 08.00. Para peserta upacara yang didominasi oleh orang tua ini dipersilahkan untuk menikmati hidangan khas tempo dulu yang telah disediakan oleh panitia. Seperti, singkong rebus, jagung rebus, dan aneka polo pendem lainya.

Berita Terkait