JOMBANG, KabarJombang.com – Upaya pengusulan KH Muhammad Yusuf Hasyim sebagai Pahlawan Nasional memasuki tahap penting. Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) dari Jakarta melakukan kunjungan langsung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Kamis (3/7/2025), untuk melakukan verifikasi lapangan terhadap dokumen yang telah diajukan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari proses validasi akhir sebelum pemerintah pusat mengambil keputusan terkait pemberian gelar kehormatan tersebut. Dinas Sosial Jawa Timur bersama Dinsos Kabupaten Jombang telah mengajukan berkas pengusulan berdasarkan aspirasi masyarakat dan pihak keluarga.
“Pak Ud, begitu KH Yusuf Hasyim akrab disapa, bukan hanya tokoh penting dalam dunia pesantren, tapi juga pejuang yang berperan aktif dalam mempertahankan kedaulatan bangsa, baik secara militer maupun diplomatik,” ujar Dr. M Alfan Alfian, Ketua TP2GP, usai peninjauan.
Menurutnya, kiprah KH Yusuf Hasyim selama masa agresi militer Belanda menunjukkan peran strategisnya dalam mempertahankan wilayah RI, termasuk dalam konteks garis Van Mook yang menentukan batas wilayah Indonesia saat itu.
Lebih dari sekadar seorang ulama, Yusuf Hasyim juga dikenal sebagai pendiri Barisan Ansor Serbaguna (Banser), yang menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas sosial-politik pasca kemerdekaan, terutama dalam menghadapi ancaman ideologi komunis.
Verifikasi yang dilakukan TP2GP mencakup pengecekan bukti fisik, kesaksian keluarga, serta kesinambungan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan. Salah satu anggota tim, Dr. Pepen Nazaruddin, menyatakan bahwa peran ahli waris dalam melestarikan semangat kepahlawanan menjadi bagian penting dalam proses penilaian.
“Yang kami lihat bukan hanya rekam jejak masa lalu, tapi juga bagaimana nilai-nilai perjuangan beliau terus hidup dan diteruskan,” kata Pepen.
Kunjungan ini turut dihadiri oleh Asisten Sekda Provinsi Jawa Timur, Dr. Akhmad Jazuli, serta pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), yang menyebut KH Yusuf Hasyim sebagai sosok sentral di tengah situasi politik dan sosial yang kompleks setelah kemerdekaan.
“Beliau tidak hanya membesarkan Tebuireng, tapi juga memainkan peran penting dalam Nahdlatul Ulama dan bangsa,” tutur Gus Kikin dalam keterangan yang diterima pada Sabtu (5/7/2025).
Dokumen usulan yang dinilai sangat komprehensif menjadi salah satu nilai lebih dalam proses ini. Bahkan, TP2GP menyebutnya sebagai referensi yang layak dijadikan model dalam pengajuan tokoh lainnya.
Usai melakukan verifikasi, tim TP2GP menutup kunjungannya dengan ziarah ke makam KH Yusuf Hasyim di kompleks Masjid Tebuireng. Prosesi tabur bunga menjadi penanda akhir dari rangkaian kegiatan di Jombang sebelum proses penetapan akhir di tingkat pusat.
KH Yusuf Hasyim adalah putra dari pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari. Ia memilih dimakamkan di Tebuireng sebagai bentuk pengabdian dan kecintaannya terhadap pesantren dan umat.
Dengan rekam jejak yang kuat dalam perjuangan, pendidikan, dan penguatan masyarakat sipil, masyarakat luas kini menanti keputusan pemerintah untuk menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional.