BARENG, KabarJombang.com – Seorang pria asal Dusun Mutersari, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang menunjukkan kemampuannya membuat karya seni bernilai tinggi dengan memahat kayu menjadi seni patung yang artistik.
Sujoko, di galeri kecilnya sekaligus tempatnya memahat kayu, ia merubah kayu sebagai patung bernilai jutaan rupiah dengan keuletannya memahat setiap lekuk patung yang akan ia kerjakan.
Tentunya setiap patung yang dihasilkan lewat tangan terampilnya memiliki tujuan yang kompleks. Bukan sekedar unsur material, melainkan unsur melestarikan budaya Jawa yang menjadi identitas budayanya sejak lahir.
“Saya memahat patung dari kayu bukan sekedar membuat patung saja, melainkan ada cita-cita tersendiri dalam diri saya yakni ingin terus memperkenalkan budaya Jawa kepada generasi-generasi penerus, dan saya ingin mengingatkan kembali bahwa orang Jawa harus terus ingat akan budaya Jawa. Minimal orang Jawa harus mengerti tokoh-tokoh terkenal di kebudayaan Jawa atau tokoh-tokoh di masa kerajaan Jawa,” ujar Sujoko.
Patung kayu yang di pahatnya mulai dari tokoh pewayangan seperti Semar, Bagong, atau Punokawan. Tidak hanya itu, tokoh-tokoh Jawa lainnya seperti Sabdo Palon, bahkan tokoh kerajaan seperti Mahapatih Gadjah Mada, Dewi Arimbi dan Arimbo.
Sujoko juga menerima pesanan dengan tema bermacam-macam, tidak hanya bertemakan budaya Jawa. Namun, ia tetap memberikan unsur sentuhan budaya Jawa di setiap model patung yang ia kerjakan.
“Saya membuat patung juga bermacam-macam tema, ada patung yang bertemakan hewan. Sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen. Tetapi cita-cita saya tetap ingin memperkenalkan budaya Jawa lewat karya saya,” paparnya.
Selama pengerjaan Sujoko mengandalkan intuisinya atau kreativitasnya untuk mendeskripsikan wajah para tokoh-tokoh Jawa yang akan ia buat. Selama pengerjaan ia bisa menghabiskan minimal 6 bulan tergantung tingkat kerumitan patung dan ukuran.
“Pembuatan mendeskripsikan wajah kemudian posisi patung atau karakter patung saya ciptakan secara kreativitas saya sendiri, dan keyakinan saya sendiri. Tidak melalui bahan bacaan buku atau gambar-gambar yang ada. Saya ingin mengaplikasikan apa yang ada dipikiran dan hati saya saja,” ungkap Sujoko.
Ia menggunakan bahan kayu seperti kayu jati, dan kayu trembesi sebagai media utama pembuatan patung. Ia membeli bahan tersebut sesuai dengan kebutuhan tinggi atau besarnya patung yang dipesan oleh konsumen.
“Bahannya saya beli sesuai dengan permintaan pemesan. Adanya yang meminta ukuran patung tinggi maka harus membutuhkan bahan kayu yang lebih besar. Tergantung dengan keperluan patung,” jelasnya.
Salah satu contoh patung yang sedang dikerjakannya saat ini yakni patung tokoh Sabdo Palon. Ukuran patung tersebut kurang lebih 165 Cm. Setiap bentuk patung yang akan dikerjakan harus menyesuaikan dengan kondisi lekuk pohon yang ada.
“Sebenarnya dalam pembuatan patung kayu. Kayu yang digunakan mulai dari dongkel kayu atau akar kayu keatas kurang lebih 70 Cm hingga 1 meter,” ungkapnya.
Sujoko membeli 1 pahon untuk pembuatan patung kayu seharga Rp5.000.000. Ia membeli kayu secara utuh tidak sambungan dari kayu-kayu lainnya.
Penjualan karya patung kayu milikinya masih seputar wilayah Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Pasuruan, dan semua wilayah Jawa Timur.
Harga Karya pahatan patung dari kayu memiliki harga variatif mulai dari Rp50.000.000 hingga ratusan juta rupiah.
“Harga variatif sesuai ukuran dan kerumitannya. Paling murah harga Rp50.000.000, dan yang tinggi ada yang Rp160.000.000,” pungkasnya.