MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) mengakhiri eskavasi situs Watukucur yang berada di Dusun Penanggalan, Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Pamong Ahli Budaya BPCB Jawa Timur, Andi Muhammad Said menduga jika bangunan situs Watukucur pernah dibongkar. Karena, menurutnya terdapat lapisan shap yang putus dan bangunannya yang hancur.
“Ya kemungkinan diduga dulu pernah terjadi pembongkaran di bangunan ini. Karena seharusnya di bawah sumur yang digali itu ada pripih, tapi kan nyatanya tidak ada. Jadi sepertinya bangunan ini pernah dibongkar dari waktu yang lama, karena juga setelah ditanyakan kepada warga yang tua di sini juga tidak mengetahuinya,” ujar Said, Sabtu (16/10/2021) sore.
Penemuan pripih itu sudah menjadi salah satu harapannya usai bisa menampakkan denah pada struktur situs Watukucur tersebut. Karena pripih yang dimaksud termasuk syarat wajib untuk membangun bangunan suci.
“Kan dengan adanya Yoni ini, bangunan ini dulunya diduga jadi tempat suci di masa Hindu Budha. Seharusnya ya ada pripihnya, akan tetapi setelah kami gali hingga mendalam itu ternyata sudah tidak ada. Padahal sebelumnya itu jadi harapan kami juga untuk mengamankan pripih itu,” jelasnya.
Kendati demikian, target untuk menampakkan denah pada eskavasi situs Watukucur itu dikatakannya sudah berhasil ditemukan. Kemudian dipastikan bangunan itu merupakan tempat suci yang ber shap 3.
“Bangunan ini mungkin bertingkat ya, tapi yang jelas ini bershap. Kalau apakah dia (bangunan) berjenjang posisinya, kami masih belum menemukan. Akan tetapi kemarin dari kami sudah menemukan adanya trap tangga di sebelah barat,” tutur Said.
Dari hasil eskavasi, kemungkinan besar dikatakan Said kalau bangunan tersebut lebih tua dari di masa Majapahit. Karena pada Yoni yang ditemukan tidak berhias. Meskipun waktu terbatas, untuk tindak lanjutnya menurutnya eskavasi akan terus dilanjutkan.
“Akan tetapi dilanjutkan kapan itu masih belum diketahui, karena kami akan menghubungi Pemda terlebih dahulu. Karena juga kalau hanya dibiarkan begini, kalau terkena hujan bisa hancur ini,” tungkasnya.
Ditempat yang sama, Arkeolog BPCB Jatim, Muhammad Ikhwan menambahkan jika struktur pada bangunan situs Watukucur itu kebanyakan sudah mengalami kerusakan.
“Memang secara strukturalnya bangunan ini kebanyakan sudah mengalami kerusakan. Seperti tampak shap 1 bagian luar sudah putus, kemudian terdapat juga beberapa lapisan yang diketahui lepas,” katanya.
Sementara itu, dari target utama yang telah ditentukan untuk menampakkan sebuah denah situs Watukucur, Ikhwan mengatakan bahwa 90 persen sudah tampak. Namun dirinya untuk kedepannya masih akan mendalami dengan adanya temuan trap tangga itu.
“Kalau secara keseluruhan target utama, denah situs Watukucur ini 90 persen sudah tampak. Untuk yang perlu kami ketahui di eskavasi selanjutnya yaitu mengetahui lebar dari trap tangga itu,” pungkasnya.