Gereja di Jombang Gelar Layanan Kesehatan Gratis, Dorong Gaya Hidup Sehat untuk Masyarakat Jombang

Foto : Suasana pengobatan gratis untuk seluruh masyarakat Jombang yang diadakan Gereja Allah Baik (GAB) Damai Sejahtera, Sambong, Jombang. (Istimewa)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Upaya mendorong pola hidup sehat terus dilakukan berbagai elemen masyarakat. Salah satunya datang dari Gereja Allah Baik (GAB) Damai Sejahtera yang menggelar kegiatan bakti sosial layanan kesehatan dan terapi alternatif secara gratis di Jombang, Rabu (18/6/2025) pagi.

Bertempat di gedung gereja yang berlokasi di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 94, Desa Sambong Dukuh, kegiatan ini terbuka untuk masyarakat umum tanpa memandang latar belakang agama maupun suku.

Baca Juga

Layanan kesehatan ini mencakup pemeriksaan medis seperti cek tekanan darah, kadar gula, kolesterol, asam urat, serta pemberian obat sesuai resep dokter. Tak hanya itu, terapi akupuntur dan pijat refleksi juga menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi warga yang ingin mencoba metode pengobatan tradisional sebagai alternatif perawatan.

Ketua INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa) Kabupaten Jombang, Pendeta Paulus Herry Soesanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.

“Banyak masyarakat yang mengeluh stres karena beban ekonomi dan tekanan hidup. Hal ini sering berdampak pada kondisi tubuh, seperti hipertensi atau kolesterol tinggi. Kami ingin hadir memberi solusi, dan kegiatan ini menjadi bentuk kasih nyata kepada sesama,” ujarnya.

Kegiatan ini pun mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, mulai dari aparat desa, kecamatan, komunitas abang becak, hingga pengusaha lokal. Kolaborasi ini menjadi simbol kuatnya solidaritas lintas komunitas dalam membangun masyarakat Jombang yang lebih sehat dan tangguh.

Wenas Go dari Bidang Sosial Budaya dan Kesehatan INTI Jawa Timur tersebut turut menambahkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini tidak hanya bersifat kuratif, tetapi juga edukatif dan preventif. Menurutnya, masyarakat perlu lebih peka terhadap sinyal tubuh agar terhindar dari penyakit kronis.

“Banyak orang abai terhadap gejala awal seperti pegal-pegal, kaki kram, atau sulit tidur. Padahal itu alarm tubuh. Kita ingin masyarakat kembali sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan hidup, seperti cukup istirahat, berolahraga, dan mengelola stres,” terangnya.

Menurutnya, kemajuan teknologi justru kerap menjadi pemicu gaya hidup sedentari yang memperburuk kesehatan. Karena itu, ia menekankan pentingnya kedisiplinan dalam menerapkan pola hidup sehat, bahkan menganjurkan praktik sederhana seperti puasa untuk menjaga metabolisme tubuh.

Dengan target 500 peserta, kegiatan ini telah menyerap antusiasme lebih dari 200 warga di pagi hari. Panitia optimis jumlah tersebut akan terus bertambah hingga siang. Pdt. Herry berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat.

“Kami ingin Jombang sehat. Ini bukan tentang agama atau institusi, tapi tentang kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama,” pungkasnya.

 

Berita Terkait