Sisihkan DD, Desa Tambakrejo Jombang Fokus Berdayakan Taman Posyandu

Kades Tambakrejo, Moehadi.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, adalah salah satu desa yang memiliki permukiman penduduk terpadat di Jombang.

Wilayah Desa Tambakrejo, yang di dalamnya terdapat kompleks salah satu Pondok Pesantren ternama di Jombang, yakni Ponpes Bahrul Ulum ini. Ternyata juga memiliki beberapa inovasi untuk memberdayakan masyarakatnya melalui anggaran Dana Desa (DD) setempat.

Baca Juga

Salah satunya di bidang pendidikan anak dan balita, Taman Posyandu, yang sudah berjalan selama dua tahun terakhir ini.

Taman Posyandu (Tapos) adalah sebuah tempat belajar dan bermain yang cara belajarnya tidak jauh berbeda dengan Play Group. Tapos ini khusus untuk anak usia pra PAUD (pendidikan anak usia dini) atau Balita.

Sasaranya, adalah balita yang berasal dari kalangan menengah ke bawah atau warga kurang mampu. Sehingga, dengan belajar di Taman Posyandu ini, diharapkan akan mampu mengurangi beban warganya untuk menyekolahkan anaknya di Lembaga Pendidikan pra TK atau PAUD.

“Alhamdulillah ini sudah kami rintis dari tahun lalu (2018), dan kini ada sekitar 30 murid yang belajar di Taman Posyandu ini,” ujar Kepala Desa Tambakrejo, Moehadi.

Moehadi mengatakan, Taman Posyandu sengaja diberdayakan untuk memberikan pendidikan terhadap anak atau balita dari Desa setempat sebelum memasuki TK (taman kanak-kanak). Sebab selain memiliki tenaga pendidik (guru) yang diambil dari Guru PAUD,

Di Taman Posyandu ini juga dilengkapi dengan sejumlah arena permainan anak beserta Alat Peraga Edukasi (APE) yang dianggarkan dari DD sebesar Rp 7 Juta. Bahkan, kini Tapos (Taman Posyandu) di Desa Tambakrejo ini menjadi Tapos percontohan di Jombang.

Cara belajarnya pun tidak jauh berbeda dengan pendidikan di Play Group. Hanya saja, di Taman Posyandu yang ada di Desa Tambakrejo, sejauh ini baru bisa dilaksanakan setiap satu minggu sekali saja.

“Tempatnya jadi satu dengan Posyandu, masuk setiap hari Jum’at, kedepam rencana kami akan kami tambah lagi satu minggu masuk tiga kali. Kader Posyandu ikut jadi membimbing juga. Sehingga tidak hanya memeriksa berat badan, kesehatan, imunisasi, melainkan juga belajar disini,” tandasnya.

Moehadi menjelakan, kedepan dirinya berharap akan mampu menambah beberapa Tapos lagi di sejumlah dusun. Sehingga warga yang ingin ‘menyekolahkan’ balitanya di Tapos bisa memilih lokasi yang lebih dekat dengan rumahnya.

“Harapan kami semata-mata untuk meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini di Desa kami, sebab mereka adalah satu-satunya masa depan bangsa,” pungkasnya.

Jurnalis: Muji Lestari
Editor: Nurul Yaqin

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait