BARENG, KabarJombang.com – Belum lama ini, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang melakukan pengadaan rumah burung hantu. Namun, rumah burung yang bakal diletakkan di areal persawahan Dusun Jlopo, Desa Tebel, Kecamatan Bareng, dinilai kurang efektif.
Salah seorang petani setempat, Muhajir (60) mengatakan, pemasangan rumah burung hantu yang ada di persawahan miliknya sudah dibangun lebih dari sepuluh tahun. Namun jika mengandalkan burung hantu saja, dikatakan kurang efektif.
“Di Dusun kami ada empat pemasangan rumah burung hantu sudah puluhan tahun, satunya sudah ambruk. Dulu awalnya dari bambu tapi belum lama sudah rusak, akhirnya diganti besi,” ungkapnya.
Keberadaan rumah burung hantu tersebut dikatakan Muhajir belum bisa mengendalikan tikus secara ampuh, Sehingga di Dusunnya menggunakan setrum listrik dan kegiatan gropyokan tikus.
“Dulu saya sudah pernah usul pada PPL dibuatkan penangkaran burung hantu secara permanen, sudah saya siapkan lahan 8 meter, sudah difoto. Namun juga tidak ada tindakan lanjut sampai sekarang,” tuturnya.
Muhajir menilai jika rumah burung hantu yang terpasang saat ini kurang efektif. Pasalnya burung hantu lebih mencari pohon yang rimbun daripada tinggal pagupon. Ia menyebut bahwa yang ada di dalam pagupon hanya anakan burung hantu.
“Harusnya ya dibuatkan penangkaran itu, daripada satu pagupon seperti ini. Kalau di penangkaran yang sempat kami cetuskan itu kan efektif. Lahan seluas 8 meter ada 4 pagupon nanti burung hantu jenis Tyto Alba ini nggak keluar kemana-mana. Kita kasih makan disitu kan jadinya kerasan, dan kalau malam kan bisa memangsa tikus lebih efektif,”pungkasnya