Satpol PP Jombang Tak Becus Lawan PKL

  • Whatsapp
JOMBANG, KabarJombang.com – Ada pemandangan menarik di Alun-alun Jombang pada Sabtu (9/12/2023) malam.
Pasalnya, banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kembali menghuni lokasi sekitar.Dari pantauan KabarJombang.com, tak seperti biasanya Alun-alun Jombang yang kerap dipadati masyarakat untuk menikmati malam, kini ditambah dengan semakin banyaknya pedagang di lokasi sekitar. Hal itu lantaran, sejak sore tadi banyak pedagang yang awalnya berada di Jl. Dokter Sutomo bergeser ke Alun-alun Jombang yang notabene tempat para PKL berjualan sejak dulu.
Kala itu,  PKL terpaksa harus pindah karena memang Alun-alun Jombang akan direvitalisasi. Selain itu, adanya Perda Kabupaten No. 9 Tahun 2010 juga semakin memojokkan para pedagang untuk tidak berjualan di Alun-alun Jombang.
Pelarangan tersebut bahkan secara tegas diumumkan langsung pada papan informasi yang berada di kawasan setempat. Dalam imbauannya, tertulis larangan menempatkan barang atau sejenisnya serta berjualan di tempat umum.
Juga tercantum ancaman pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 4 juta, diatur dalam Perda Kabupaten No. 9 Tahun 2010. Tampaknya, aturan Perda tersebut tidak membuat para pedagang lama gentar. Mereka tetap kembali dan berjualan di Alun-alun seperti dulu.
Meskipun begitu dari pantauan KabarJombang.com, Alun-alun Jombang ramai dikunjungi masyarakat, mulai dari anak kecil dengan orangtuanya maupun dua sejoli yang tengah menikmati suasana sekitar dengan mencari kuliner.
Lebih lanjut, masyarakat sekitar yang berkunjung ke Alun-alun Jombang mengaku tidak mempermasalahkan padatnya Alun-alun yang ketambahan para pedagang lama yang kembali ke alun-alun. Menurut pengunjung, Reyhana (24) ia mengaku tidak masalah, lagi pula akan lebih baik menurutnya Alun-alun Jombang dijadikan sentra kuliner lagi. “Daripada dijadikan tempat pacaran atau dijadikan tempat berbuat yang tidak-tidak, yah lebih baik banyak pedagang, seperti kayak dulu itu,” ucapnya.
Warga Rejoso, Peterongan Jombang itu juga mengaku semakin banyak pedagang di Alun-alun juga semakin mempermudah. “Lebih enak saja sih kalau semua disini (Alun-alun) jadi bisa cari kuliner sambil nongkrong juga, kalau dipisah-pisah jadinya bolak-balik,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Rohmatun (25) ia mengaku kaget, tak biasanya Alun-alun kebanjiran pedagang. Biasanya, memang tetap ada pedagang namun tidak sebanyak itu. “Kaget saja, tiba-tiba banyak. Tapi jadinya malah semakin ramai juga, jadi tidak masalah. Jadi banyak pilihan jajan kuliner juga yang bisa dibeli,” katanya.
Ditanya soal apa responnya perihal pedagang lama yang kembali, ia mengaku tidak mempermasalahkan. “Tidak apa-apa sih, toh juga dulu kan disini juga para pedagang itu. Dijadikan satu tempat saja sih lebih baik,” jelasnya. Seperti diketahui, ratusan pedagang yang tergabung dalam Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal) ini menggelar aksi protes dengan membawa rombong mereka kembali ke Alun-alun Jombang, Sabtu (9/12/2023) sore.
Aksi protes itu dilakukan sebagai langkah atas sikap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dianggap tidak tegas dalam menerapkan penertiban. Para pedagang ini memang dulunya berjualan di Alun-alun Jombang sebelum lokasi tersebut direvitalisasi Para pedagang lalu dipindahkan ke Jl. Dokter Sutomo.
Hal itu ditambah lagi dengan, turunnya Peraturan Daerah (Perda) yang melarang para PKL berjualan di area tersebut. Namun, pada kenyataannya, banyak PKL yang masih berkeliaran di Alun-alun Jombang. Hal inilah yang juga membuat para pedagang membuat para PKL geram dan akhirnya nekat kembali berjualan.
Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait