JOMBANG, KabarJombang.com – Fraksi PKB menyoroti keseriusan Bupati Jombang mewujudkan visi “Jombang Berkarakter dan Berdaya Saing” atau biasa disingkat “Berkadang”. Utamanya, pada pemulihan ekonomi di Kabupaten Jombang, pasca pandemi Covid-19.
Melalui Kartiyono, salah satu anggota dewan dari FPKB, member opsi agar Bupati Jombang memberdayakan secara optimal BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Pihaknya menilai, hingga perjalanan dua tahun masa kepemimpinannya, belum ada wujud nyata Bupati merealisasikan secara serius visinya tersebut.
Ini disampaikannya, usai rapat paripurna pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021, dengan agenda pemandangan umum seluruh Fraksi DPRD Kabupaten Jombang, Kamis (5/11/2020).
“Jika berbicara anggaran, tentunya kami menunggu keseriusan Bupati dalam merealisasikan visi misinya dengan berdaya saing ini seperti apa. Karena selama ini, belum ada wujudnya secara maksimal. Karena itu, melalui APBD 2021, kami dari FPKB memberikan opsi untuk mengoptimalkan BUMDes secara makimal,” tutur Kartiyono pada KabarJombang.com, Kamis (5/11/2020).
FPKB menyoroti, lanjut dia, APBD 2021 harus berputar pada masyarakat Jombang sendiri, melalui pemberdayaan BUMDes, sebagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Itu pun, lanjut dia, pengelolaan dan pemberdayaan terhadap BUMDes harus dilakukan secara optimal.
“Ini demi pemulihan ekonomi pasca Covid-19, dan akan menjadi rujukan paling baik untuk masyarakat. Bisa dibayangkan, perputaran anggaran yang akan dirasakan masyarakat kalau orientasinya APBD untuk rakyat Jombang sendiri,” jelasnya.
Kartiyono mengatakan, dengan optimalisasi itu, BUMDes bias menjalankan beberapa program Pemkab Jombang.
“Sekarang bisa dibayangkan, jika pengadaan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), pengadaan pupuk, dan Rubuha (rumah burung hantu) dikelola dengan baik oleh BUMDes, bisa tahu kan nanti siapa yang akan memperoleh keuntungan. Tidak lagi pihak swasta yang jelas-jelas hanya melihat profitnya saja,” terangnya.
Hanya saja, katanya, realisasi itu tergantung keseriusan Bupati Jombang. Dan FPKB, kata Kartiyono, menunggu keseriusan itu. Harapannya, agar pemulihan ekonomi di Kota Santri, secepatnya bisa diatasi.
“Sekarang kembali lagi, kami tunggu keseriusannya dalam realisasi visi Berkadang yang selama ini belum maksimal. Saya kira, dengan pemikiran FPKB, tidak ada hal yang tidak baik. Hanya saja kami menunggu keseriusan Bupati,” tutupnya.