JOMBANG, KabarJombang.com – Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Rejoso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur melakukan pengecekan ketat kepada ribuan santri yang baru tiba di pondok setempat, Rabu (15/7/2020).
Pengecekan dilakukan tak hari ini saja. Hari ini sudah memasuki hari ketiga dari empat hari yang disiapkan.
Sejak Senin (13/7/2020) lalu ribuan santri baru silih berganti berdatangan ke pondok, sebabnya tahun ajaran baru akan dimulai kembali.
Pengasuh Asrama di PPDU Jombang, KH Zulfikar As’ad menyebut sejak awal sudah dilakukan proses pengecekan ketat.
“Sebelumnya kita buatkan kuisioner bagi para wali santri, apakah akan datang ke pondok atau tetap di rumah. Ternyata lebih dari 2 ribu wali santri ingin datang ke pondok, sehingga kami menyiapkan waktu 4 hari mulai Senin hingga Kamis (16/7/2020) besok. Bahkan Jumat kami juga tetap bersiap,” ucapnya kepada KabarJombang.com, Rabu (15/7/2020).
Pengecekan kedatangan santri pun dilakukan sesuai protokol kesehatan. Seperti pintu masuk satu arah, dan penggunaan masker bagi santri.
“Kemudian harus cuci tangan dahulu sebelum masuk untuk absensi kedatangan, di dalam sudah ada petugas yang berjaga. Lalu setiap santri didampingi satu wali santri,” kata pria yang disapa Gus Ufik ini.
Setelah melakukan absensi masuk ke asrama, sambung Gus Ufik, nantinya para santri akan dikarantina di asrama masing-masing.
Pembelajaran di sekolah dikatakannya menggunakan beberapa skema.
“Untuk pembelajaran nanti melalui daring (dalam jaringan) di asramanya masing-masing. Kalaupun tidak di asrama dan tetap di Sekolah, nanti sudah kita atur sedemikian rupa agar setiap satu kelas hanya ada sampai 10 – 15 murid,” jelasnya.
Dikatakan, santri baru yang datang sesuai dengan konfirmasi awal berkisar 3 ribu lebih. Dari empat gelombang yang sudah disediakan, bara santri baru ini nanti yang masuk di kelas 7 dan 10.
“Persyaratan santri sendiri cukup membawa surat keterangan sehat dari Puskesmas. Jadi kami tidak rapid test dan sebagainya karena pertimbangan biaya dan lain-lain,” kilah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.
Ditambahkan, santri tetap bisa beraktivitas di sekitar pondok namun tetap dalam pengawasan. Anjuran berolahraga pun tetap diberikan kepada para santri baru ini.
Disinggung sampai akan diterapkan skema seperti ini, ia menyebut sambil melihat situasi, masih akan terus dipantau.
“Kami melihat situasinya. Nanti kalau kelas 8-9 atau 11-12 datang, apakah yang kelas 7 dan 10 ini akan kita pulangkan? Atau tetap di asrama, namun tetap mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.
Pria yang juga merupakan Wakil Rektor Keuangan (Warku) Unipdu Jombang ini berharap ada uluran tangan dari pemerintah jika ada rapid test, sehingga santri bisa dilibatkan.