JOMBANG, KabarJombang.com – Sejumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Jombang menyiapkan skema baru menyusul rencana New Normal yang diberlakukan dalam masa pandemi virus Corona.
Skema itu terkait dengan prosedur kedatangan santri baru dan lama, lingkungan dan pola belajar di sekolah dan pesantren, pola interaksi antar santri dan lain sebaginya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Desa Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, KH Zulfikar As’ad mengatakan, PPDU melalui rapat pimpinan majelis pondok, sudah merancang beberapa skema dan mulai diberlakukan tanggal 15 Juli 2020 saat gelombang pertama kedatangan santri.
“Mulai tanggal 15 Juli sudah masuk dan kedatangan santri diatur secara bertahap,” jelas Zulfikar As’ad kepada KabarJombang.com, Senin (1/6/2020).
Kedatangan santri, nantinya akan bertahap, mulai dari kelas 7, 8, 9 dan 10, 11, 12, kemudian gelombang santri baru. Gelombang kedatangan santri ini sendiri dibuka mulai tanggal 15 sampai 20 juli 2020.
Selain itu pihak pondok juga perlu melakukan penataan internal, mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. Penataan internal yang dimaksud seperti pembelajaran di sekolah, jumlah siswa di ruang kelas dan jam mata pelajaran.
Pedagang di area pondok juga tidak diizinkan untuk berjualan. Kemudian kantin asrama dan kamar asrama juga diatur sedemikian rupa karena, sebelum wabah, area tersebut sering menjadi pusat kerumunan.
“Ketika santri datang, diimbau untuk membawa surat kesehatan rapid test. Kalau tidak membawa nanti bisa dilakukan rapid test di Unipdu Medika,” paparnya.
Sedangkan untuk asrama santri, kiai muda yang akrab disapa Gus Ufik ini mengatakan, sudah mulai penataan. Dalam satu kamar santri yang biasanya bisa diisi lebih dari 5 orang, nanti hanya akan jadi 4 orang dalam satu kamar.
“Dari dulu konsep seperti ini sudah kami lakukan, namun untuk menegaskan kembali karena masih dalam pandemi Covid,” terangnya.
Persiapan yang sama juga dilakukan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas Jombang. Kabid Humas Yayasan PPBU, H AR Jauharuddin Alfatih menyebut skema dan prosedur pembelajaran di pondok sudah dibahas di level majelis, namun masih berupa draf, belum dipublish.
“Yang substansial, PPBU akan menjalankan skenario new normal disesuaikan dengan kondisi pesantren yang ada. Saat ini, masih ditimbang-timbang, akses apa sajakah yang mengikuti implementasi new normal nanti,” tandasnya.
Ia melanjutkan, PPBU sedang memastikan kesiapan segenap stakeholder pesantren dengan infrastruktur yang ada.
Menurutnya, para santri nantinya tetap masuk ke pondok dan mengikuti SOP dan protokol kesehatan harus dilalui. “Seperti membawa surat kesehatan, dan dilakukan test lagi,” jelasnya.