KABARJOMBANG.COM – Memperingati Hari Kartini, bisa dilakukan dengan beragam cara, mulai dari yang unik hingga yang biasa saja. Pelajar SDN Bareng 3 Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pun tak mau ketinggalan dalam menyemarakkan peringatan pada tiap 21 April ini, dengan menggelar rangkaian kegiatan, Jum’at (21/4/2017).
Kegiatan dimulai dengan apel pagi yang diikuti seluruh pelajar SDN setempat dengan mengenakan kebaya maupun pakaian adat istiadat di Nusantara. Pakaian ala Kartini juga berlaku bagi Bapak/Ibu guru mereka. Uniknya lagi, alunan musik angklung mengiringi lagu berjudul Ibu Kita Kartini yang dibawakan peserta apel.
Pasca apel, para siswa-siswi yang memakai busana adat berjalan kaki sekitar satu kilometer. Rute kirab yang mereka tempuh dengan mengelilingi desa sekitar sekolah. Setelah tiba di halaman sekolah, dilanjutkan dengan Fashion Show di sekolah mereka. Di sesi ini, mereka melenggak-lenggokkan badan seolah model profesional, nampak cantik dan tampan.
“Senang sekali, bisa mengembangkan budaya,” tambah Fany, salah satu siswi di sela-sela Fashion Show. Saat ditanya soal nama lengkap Ibu Kartini, sontak saja mereka menjawab, “Raden Adjeng Kartini,” kata mereka serentak.
Sementara Kepala SDN Bareng 3, Agus Marhanto mengatakan, kegiatan tersebut rutin dilakukan tiap tahun di sekolahnya. Kegiatan kali ini, lanjutnya, sebagai wujud implementasi Kurikulum 2013 dalam menekankan pendidikan berkarakter untuk mencintai budaya bangsa.
“Saat ini, emansipasi perempuan yang dilakukan oleh Ibu Kartini sudah dirasakan. Hal ini dilihat dari banyaknya perempuan yang sudah menduduki jabatan di pemerintahan, bahkan ada yang lebih tinggi dari seorang lelaki,” katanya
Ditanya, apakah semua itu over emansipasi. “Enggak over, malah ada yang betul-betul menunjukkan prestasinya. Karenanya, generasi khususnya perempuan, dapat menyongsong pembangunan dan bersedia mengabdi pada bangsa dan negara dengan aktif di kegiatan yang ada di lingkungannya sejak berusia muda. Jika ia mahasiswa, ya aktif di kegiatan kemahasiswaan dan keorganisasian. Ini sebagai upaya mensejajarkan dan menyetarakan gender di kemudian hari, karena kesetaraan itu penting,” pungkasnya. (bas/rief)