KABARJOMBANG.COM – Para guru dan siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pulosari 1, Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang ini, terus dihantui bangunan sekolah yang jebol dan nyaris ambruk.
Rasa was-was terus menghinggapi para guru yang khawatir akan siswanya menjadi korban jika atap ruangan kelas tempat belajar mengajar kembali jebol. Beberapa bulan lalu, dua ruang kelas di sekolah yang jebol menjadi momok bagi mereka.
“Ada dua ruang kelas yang sudah jebol dan kini tak bisa digunakan lagi. Salah satunya, ruangan kelas 2, yang kerusakannya semakin parah, hingga kita tidak berani menempatinya lagi,” ujar Lilis Suryani (40) salah satu guru saat ditemui di lokasi, Rabu (13/12/2017).
Akibatnya, siswa kelas 2 dan 4 harus mengungsi di bangunan perpustakaan yang dipaksakan untuk dijadikan ruang belajar dadakan. Di ruangan berukuran 3 x 6 meter ini, siswa kelas 2 harus juga dihantui lapuknya kayu penyangga atap yang juga tak kalah rapuh.
Sementara untuk kelas 4 harus bergantian dengan siswa kelas lain yang sengaja dimasukkan dengan waktu yang berbeda untuk bisa tetap mengenyam bangku pendidikan.
“Untuk siswa kelas empat, kita masukkan pagi hingga jam pulang. Setelah itu, bergantian dengan kelas lain yang masuk siang untuk tetap bisa mendapatkan pelajaran seperti biasa, “ terang Jianto (50) salah satu guru lainya.
Meski kondisi sekolah sangat memprihatinkan, namun hingga saat ini pemerintah belum memberikan respon untuk bisa melakukan perbaikan terhadap sekolah yang berada di pegunungan ini. Padahal, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan perbaikan kepada Dinas terkait agar bisa melakukan perbaikan bangunan gedung.
“Sudah dua kali diajukan perbaikan, namun belum ada hasil hingga saat ini. Bahkan, kepala sekolah kita juga sudah pasrah atas kondisi ini,” tambah Lilis.
Kepedihan kembali terlihat ketika siswa kelas 4 yang menempati ruangan lain harus terpaksa melepas sepatunya agar tidak basah akibat genangan air yang masuk ke dalam kelas melalui atap yang bocor. Cuaca hujan, membuat kondisi sekolah ini semakin menjadi momok bagi penghuninya.
“Kalau hujan pada saat pelajaran ini yang membuat kita khawatir. Sebab banyak kelas yang bocor dan mudah jebol saat diterjang hujan disertai angin. Ya… kita berharap agar pemerintah segera melakukan terhadap ruang kelas yang sudah tak layak huni,” pintanya. (aan/kj)