JOMBANG, KabarJombang.com – Guna mengantisipasi adanya penyebaran virus varian baru. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang mengimbau para pelajar tidak melakukan liburan di luar rumah hingga daerah.
Kepala Disdikbud Jombang, Agus Purnomo menyampaikan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jombang masih 50 persen. Maka dari itu pihaknya berupaya, agar tidak lagi terjadi pembelajaran tatap muka hingga usai hari libur Natal dan Tahun baru mendatang.
“Jadi kalau antisipasi penyebaran virus varian baru itu, tetap kami mengantisipasi. Selalu dilakukan pemantauan, dan imbauan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Nah agar tidak melonjak atau ditemukan virus varian baru, saya berharap pelajar menikmati hiburan di rumah saja dulu,”ujarnya kepada KabarJombang.com, Senin (29/11/2021).
Mengenai kasus Covid-19 di lingkungan sekolah, Agus menjelaskan jika selama penerapan PTM 50 persen berjalan, tidak ditemukan salah seorang pelajar pun yang terkena virus yang akrab dikenal corona itu. Kemudian selama dilakukan pemantauan, pelajar dan pendidik di sekolah masih kuat dalam menerapkan prokes.
“Sampai saat ini kami belum menerima laporan pelajar yang sakit, terkena virus. Semoga sampai kedepannya tidak ada ya. Dan alhamdulillah sampai saat ini, PTM 50 persen masih berjalan dengan lancar dan aman,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
PTM tak terbatas di Jombang, kata Agus Purnomo mengungkapkan segera diterapkan. Mengenai waktu dalam pelaksanaannya, Agus merencanakan akan dilakukan pada awal tahun 2022 mendatang.
“Ini masih rencana ya, masih belum tahu kepastian kedepannya. Insya Allah PTM 100 persen, akan mulai diterapkan pada bulan Januari 2022 mendatang,” katanya.
Sementara itu, pihaknya masih melihat kondisi dan situasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jombang. Mulai dari status data penyebarannya, hingga target vaksinasi terhadap pelajar.
“Maka dari itu saya berharap, para pelajar yang masih belum melakukan suntik vaksin, segeralah. Karena untuk kebaikan bersama selama pembelajaran berlangsung di sekolah, agar aman dan berjalan dengan lancar,” tutur Agus dengan jelas.
Mengenai suntik vaksin terhadap anak diusia 6-12 tahun, pihaknya sangat mendukung untuk pelaksanaannya. Karena akan segera terciptanya Herd Immunity di lingkungan sekolah.
“Intinya kami sangat mendukung. Namun meskipun sudah divaksin, jangan lupa tidak lepas dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Selalu Prokes, agar kehidupan segera kembali dengan normal,” imbuhnya memungkasi.