Foto : Penghargaan literasi nasional yang diraih SMP Muhammadiyah 1 Jombang karena siswa dan gurunya kompak terbitkan 50 buku.
JOMBANG, KabarJombang.com — Komitmen luar biasa dalam dunia literasi kembali ditunjukkan oleh SMP Muhammadiyah 1 Jombang. Hingga tahun 2025 ini, sekolah yang akrab disebut Muhisa tersebut telah sukses menerbitkan sebanyak 50 buku hasil karya guru dan siswa, sekaligus kembali meraih penghargaan bergengsi Sekolah Aktif Literasi Nasional 2025 dari Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) Nasional.
Kiprah literasi SMP Muhammadiyah 1 Jombang dimulai sejak tahun 2018, dengan konsisten menggerakkan program Giat Literasi setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai. Tak hanya sekadar membaca, sekolah ini mendorong warganya untuk menulis dan menerbitkan buku setiap tahunnya. Momen pisah kenang siswa kelas 9 pun selalu dijadikan ajang peluncuran buku baru yang ditulis oleh para siswa dan guru.
“Alhamdulillah, tepat di tahun 2025 ini SMP Muhammadiyah 1 Jombang genap menerbitkan 50 buku. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dalam kurun waktu tujuh tahun. Semoga kami bisa terus melebarkan sayap dan menginspirasi melalui karya,” ujar Kepala SMP Muhammadiyah 1 Jomnanh, Juni Muslimin.
Pada perayaan pisah kenang Angkatan Arudama 2025 yang digelar 1 Juni lalu, sekolah ini kembali meluncurkan 11 judul buku baru, di antaranya:
– Senja yang Belum Usai – Azra Farisha,
– Rewrite Scars – Ayra Pidha
– Bulan, Bintang dan Langit – Khansa Aurellia
– Almost Complete and Peaceful – Annisa Bunga
– Ketika Renjana Memudar – Bilqis Najwa
– 04.29 pm – M. Farrel Adhi
Dengerous Romance – Miftah S. Damala
– Nap of Star – Selvi Aulia
– Nadestopia; Gadis di Balik Lemari – Hasna Muhandisah
– Autobiografi; Jejak Langkah di Kota Santri – Juni Muslimin
– The Sixcle – Keysa dkk
– Catatan Akhir Sekolah – Angkatan Arudama
– Tarian Pena – Muhisa Journalistic Club
Semangat menulis ini tak lepas dari peran ekstrakurikuler Muhisa Journalist Club dan Kelas Penulis, yang secara rutin membina minat literasi siswa. Di sisi lain, para guru pun tak ketinggalan berkontribusi lewat program Guru Menulis, yang telah menghasilkan berbagai buku solo maupun antologi.
“Pencapaian ini tentu tidak didapatkan dengan serta merta. Dibutuhkan perjuangan, dukungan, dan kekompakan dari seluruh elemen sekolah,” tambah Juni Muslimin.
Penghargaan Sekolah Aktif Literasi Nasional dari GSMB Nasional bukan kali pertama diraih oleh Muhisa. Sekolah ini juga pernah dianugerahi penghargaan serupa pada tahun 2020 dan 2021 oleh GSMB dan Semesta Raya Bandung.
Leave a Comment