BANYAK KASUS LIBATKAN ANAK DAN PELAJAR

MUI Jombang Siapkan Bibit Da’i Muda Terjun Berdakwah 

Workshop kader da'i muda MUI Jombang di Gedung Lantai Dua Sekolah Dasar Roushon Fikr. (Anggit Pujie Widodo).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com-Banyak kasus libatkan anak dan pelajar di Jombang seperti narkoba, gangster dan perundungan. Sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jombang turun tangan.

Dari kacamata MUI Jombang, masih banyak anak dan pelajar di Jombang yang terlibat kasus. Dimana, mayoritas usianya masih dalam koridor Gen Z.

Baca Juga

Guna meminimalisir dampak buruk lingkungan ke Gen Z ini MUI Jombang mengajak kalangan anak muda yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa ikut dalam ‘Workshop Strategi Dakwah Komunitas Gen Z’ di Gedung lantai 2 Sekolah Dasar (SD) Roushon Fikr pada Sabtu (25/5/2024).

Agenda yang diselenggarakan MUI Jombang ini hadir karena keresahan dan
persoalan serius di Kabupaten Jombang terkait krisis identitas Gen Z. Dari catatan MUI, sensus penduduk di Indonesia tahun 2020 mencatat total populasi di Indonesia mencapai 270,2 juta jiwa. Angka tersebut naik 32,6 juta jiwa dibandingkan tahun 2010.

Dari jumlah 270,2 juta jiwa itu, terbagi menjadi beberapa kategori Pre Boomer kelahiran 1945 berjumlah 5,03 juta jiwa.
Baby Boomer kelahiran 1946-1964,m berjumlah 31,01 juta jiwa. Gen X kelahiran 1965-1980 berjumlah 58,56 juta jiwa. Milenial kelahiran 1981-1996 berjumlah 69,38 juta jiwa.

Gen Z kelahiran 1997-2021 berjumlah 74,93 juta jiwa dan Post Gen Z kelahiran 2003 berjumlah 29,17 juta jiwa. Artinya, Gen Z mendominasi populasi di Indonesia.

Ahamd Sholahudin atau Gus Didin, sebagai Ketua Komisi Dakwah MUI Jombang mengatakan, ada 5 potensi problem Gen Z yang sewaktu-waktu bisa menjadi bom waktu jika tidak ditangani..

Pertama adalah sekolah yang tidak menghargai potensi, kedua rumah yang tidak ramah, ketiga lingkungan pergaulan tidak sehat, keempat bom internet dan media sosial. Dan yang terkahir adalah soal buku yang dibaca, film yang ditonton dan yang didengar.

“Adanya fenomena lain di kalangan Gen Z termasuk lingkungan yang tidak sehat seperti maraknya perilaku LGBT, seks bebas, kasus bullying di kalangan pelajar dan narkoba. Dalam menyikapi ini beberapa instansi di pemkab abai dengan isu tersebut,” ucapnya saat dikonfirmasi di lokasi.

Sebab itu, MUI mengajak Gen Z untuk menjadi Da’i muda dengan harapan nantinya bisa menjadi influencer, calon pendakwah MUI.

“Jadi para peserta ini nanti akan kami ajak untuk berdakwah di media sosial bukan hanya di lokasi tertentu. Penting untuk memanfaatkan era digital saat ini, terlebih ada kemauan dari para peserta untuk menjadi sama-sama dalam jalan perubahan,” katanya.

Dalam agenda tersebut diikuti peserta sebanyak 80 pelajar dan mahasiswa di seluruh kecamatan di Kabupaten Jombang. Mulai dari perwakilan remaja masjid, organisasi ekstra dan  organisasi intra kampus.

“Target kita ingin memupuk kader Da’i muda MUI Jombang dari Gen Z minimal di satu kecamatan ada 20 kader Dai yang siap diterjunkan untuk berdakwah. Dengan harapan, dari 20 kader itu tadi ada 3 atau 2 bisa tersebar di setiap sekolah,” ungkapnya.

Menurut pria yang juga Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jombang ini, tindak lanjut pasca agenda ini akan sangat panjang.

“Kerja ini panjang, dan target kita ingin berbagi kualitas akhlak pelajar dan Gen Z di Jombang. Jadi para kader Da’i muda ini akan kami fasilitasi untuk berdakwah di media sosial dan menjadi influencer,” pungkas Gus Didin.

Sementara itu, menurut Ketua MUI Jombang, KH M. Afifudin Dimyathi atau yang akrab disapa Gus Awis, mengatakan, ia membayangkan jika seluruh peserta yang hadir ini bisa menjadi pion utama berdakwah di kalangan Gen Z.

“Perubahan zaman yang kita rasakan ini semakin menantang untuk terus berinovasi untuk berdakwah. Bagaimana berdakwah yang baik dan dapat diterima,” ujarnya.

Pria yang juga merupakan Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyampaikan harapan, jika para calon kader Da’i ini bisa memberi warna baru dalam menyampaikan dakwah di masyarakat dan menyasar tepat ke Gen Z.

“Harapannya, MUI ingin para calon Da’i muda ini sadar dengan kondisi yang tidak layak di sekitarnya sehingga muncul empati dari para kader ini untuk memperbaiki,” pungkas Gus Awis.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait