BANDAR KEDUNGMULYO, KabarJombang.com – Tak hanya petani cabai yang terpaksa memanen dini atau lebih awal, akibat terencam air pasca diguyur hujan. Hal sama juga dirasakan petani sayuran di Dusun/ Desa Tinggar, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Alasannya sama, jika tidak segera dipanen, akan busuk.
Ini dirasakan Siti (42) Sumain (44), pasangan suami isteri (Pasutri). Mereka harus secepatnya memanen sayuran yang mereka tanami. Dikatakannya, hasil sayuran yang ditanamnya, biasanya mereka jual di pasar
“Saat ini kami sedang memanen sawi. Kalau tidak segera dipanen ya busuk. Ini kami menanam berbagai sayuran, ada terong besar dan kecil, cabai rawit, kangkung, kemangi, dan daun singkong. Kalau kangkungnya, sudah terendam, nggak terlihat lagi,” kata Sumain.
Siti meyakini, harga sayuran yang dipanen lebih awal itu turun. Selain itu, air yang merendam sawahnya, mengakibatkan kapasitas panen juga turun, karena tanaman sayurnya banyak yang rusak.
“Satu ikat sawi ini biasanya saya jual Rp 1.000 di pasar. Kalau kondisinya seperti ini, mungkin Rp 1.500, dua ikat,” ucapnya.
Jika tidak tidak terendam banjir seperti kali ini, lanjut Sumain, biasanya ia mampu memanen sebanyak 25 kilogram sawi. Kemudian, dibawa ke pasar untuk dijual.
“Saya tidak mengira kalau November tahun ini sudah hujan deras. Biasanya di sini Desember baru hujan deras. Jadi ketika sudah panen, baru terendam. Ini belum selesai, sudah terendam banjir,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dusun (Kasun) Tinggar, Nasib Muhzahri (45) membenarkan, setiap tahun lahan persawahan warga terendam air. Namun, tidak di bulan November. Biasanya, sawah terendam di bulan Desember, ketika akan selesai musim panen.
“Baru tahun ini warga belum panen, sudah terendam banjir. Biasanya itu Desember, ketika mau selesai musim panen, baru terendam,” paparnya.
Kasun Nasib menuturkan, terendamnya sawah warga diakibatkan curah hujan berintensitas tinggi selama tiga hari berturut-turut. Ditambah, saluran air yang kurang baik.
Ia mengatakan, mayoritas petani di desanya menaman cabai dan jagung. Ada juga beberapa jenis tanaman seperti padi dan tanaman sayur. Musibah kali ini, semuanya terendam air. Untuk itu, lanjutnya, pihaknya akan melakukan upaya dengan membersihkan saluran sungai.
“Yang bisa dilakukan warga ya dengan membersihkan sungai dari sumbatan eceng gondok. Untungnya warga di sini kalau diajak gugur gunung, ada antusiasnya,” pungkasnya.