BARENG, KabarJombang.com – Permasalahan Sumur Bor yang tidak keluar air sejak awal bangunan jadi dengan anggaran DAK sebesar Rp 250 juta di Desa Bareng, Kecamatan Bareng Jombang, Mantan Kepala Desa (Kades) Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang Kasiyanto justru menyalahkan petani yang tidak mau merawat Sumur Bor.
Saat dihubungi wartawan kabarjombang via telepon, Kasiyanto berdalih lantaran tidak dirawat oleh Petani setempat. Bukan hanya itu, pihaknya juga mengaku sudah ada serah terima dengan petani yaitu melalui Poktan.
“Kan sudah 3 tahun dibangun masak belum serah terimakan mas ya sudahlah, kalau tidak berfungsi ya salah sendiri petani tidak mau merawat karena biayanya tinggi ya baru kayak gini baru sambat. Harusnya kan ada operasional juga untuk menjalankan itu, dulu kalau tidak salah informasinya itu kedalaman 120 m, itu saya yang mengajukan yang mengerjakan ya ketuanya poktan Pak Aspandi pada waktu itu saya suruh nyari tukang bor saja tidak mampu,” ujarnya.
Saat disinggung terkait perannya dalam mengerjakan proyek tersebut, ia juga membantah. ,”Lha lapo saya ikut mengerjakan, saya tidak pernah ikut mengerjakan proyek itu yang mengerjakan ya ketua nya pak Aspandi,” terangnya, Rabu (4/10/2023).
Hal ini sangat bertolak belakang dengan keterangan petani setempat, pasalnya para petani merasa tidak disenggol sama sekali saat membangun sumur bor tersebut.
“Kami tidak tahu menahu soal sumur bor itu, jangankan diajak rembuk, tahu-tahu ada dan tidak pernah keluar air,” ucap petani setempat yang enggan disebut namanya pada Selasa (3/10/23).
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Ir Much Rony belum dapat ditemui awak media lantaran masih rapat. Ia menjawab melalui pesan singkat Whatsapp bahwa pihaknya masih cek ulang ke lokasi Sumur Bor Desa/Kecamatan Bareng.
Terpisah Ketua Poktan desa Banjarsari Desa Bareng, Aspandi saat dikonfirmasi terkait proyek tersebut via telpon tidak ada jawaban.
