POC Sudah Dibeli Disperta Jombang, Target Capaiannya Dipertanyakan

Dekan Fakultas Pertanian Undar Jombang, M Safwan ketika ditemui di kantornya. (Foto: Daniel)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Pupuk Organik Cair (POC) bermerek Eco Fresh sudah dibeli pihak Dinas Pertanian (Disperta) Jombang, seharga Rp 93,43 ribu perliter. Dibalik itu, seorang akademisi bidang pertanian mempertanyakan pengadaan POC tersebut.

Adalah Dekan Fakultas Pertanian Undar  Jombang, M Safwan yang mempertanyakan  pengadaan pupuk dengan harga sebesar itu, serta bertujuan untuk apa.

Baca Juga

“Jika sudah diberikan ke petani, harapannya petani menggunakan pupuk itu ? Apakah pupuk POC ini akan mengganti pupuk kimia atau untuk memperbaiki unsur hara tanah?” tanyanya.

Pihaknya menyebut, semestinya dalam pengadaan barang ada target capai dalam sebuah program. Menanggapi  antara harga yang mahal dengan target capaian seimbang, menurutnya sah.

“Kalau harga mahal tapi hasilnya seimbang, why not? Ini untuk petani loh ya. Kalaupun memang itu efektif dan bisa memenuhi kebutuhan petani dari sisi unsur hara dan kandungan yang diperlukan tanaman,” katanya.

Safwan mengatakan, ketika anggaran sudah dialokasikan. Maka harus jelas target kedepannya seperti apa. Apakah benar-benar mengena dan memang itu kebutuhan petani. Pihaknya memberikan perumpamaan jangan sampai petani butuh makan dikasih minum ataupun sebaliknya.

Lebih lanjut, M Safwan menyatakan, bahwa lahan pertanian di Jombang memiliki Bahan Organik (BO) dibawah dua persen. Artinya lahan pertanian di Jombang sedang mengalami permasalahan.

Dia berpendapat sebaiknya upaya yang dilakukan Pemerintah Jombang mengalokasikan anggaran untuk menaikan BO tanah, baru setelah itu treatment yang lain.

“Target pemerintah apa? Menurut saya perlu adanya perbaikan lahan tanah (meningkatkan BO). Jika kandungan unsur hara terpenuhi tanaman yang dihasilkan bagus. Kalau lahan masih acak acakan terus ditanami, tanaman itu tumbuh nggak sehat, gulma banyak, malah biaya lebih besar,” imbuhnya.

Lebih detail lagi jelasnya, jika POC untuk meningkatkan hasil panen petani di Jombang, maka permasalahan BO tanah yang dibawah dua persen tidak terurus. Safwan menilai BO tanah akan tetap rendah jika masih menggunakan pupuk kimia.

Selain itu fokus bersama seharusnya berusaha meningkatkan BO tanah pada posisi lima persen. Sehingga hasil tanam yang dihasilkan tetap bagus.

“Saya belum tau demplotnya ini bagaimana hasilnya, apakah dengan POC tanah BO nya langsung naik? Atau dengan POC ini hasil produksi naik? Kalau hanya hasil produksi naik maka kualitas tanah tetap rendah. Maka selanjutnya butuh POC lagi. Pembagunan pertanian ini harus berkesinambungan, tidak bisa setahap setahap,” tegasnya.

Safwan menyebutkan, alangkah baiknya jika Pemkab Jombang, melakukan pembinaan terhadap petani. Dari pada memberikan barang jadi yang belum tentu digunakan para petani.

Pasalnya, menurut M Safwan mengubah perilaku petani tidak mudah, dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Petani sudah pinter loh sekarang, dengan harga segitu dikasih barang jadi, lebih baik pembinaan itu lebih bagus. Sejak tahun 2010 mengarah ke go organic, namun belum tercapai. Seharusnya juga Pemkab Jombang membuka pasar hasil pertanian organik atau padi non pestisida untuk mendukung upaya go organik ini,” pungkasnya. (Daniel)

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait