Pemdes Banjaragung Kecamatan Bareng, Sosialisasi Program Serap Gabah Petani ke Bulog

  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Pemerintah Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Jombang bersama Koramil melakukan sosialisasi program serap gabah petani ke Bulog, Jum’at malam ( 18/4).

Kegiatan tersebut sebagai upaya Pemerintah Desa menjelaskan terkait Program yang berhubungan dengan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.

Baca Juga

” Kami mengucapkan terimakasih semoga sosialisasi serap gabah bisa dipahami oleh seluruh masyarakat desa Banjaragung. Kami Pemerintah Desa Banjaragung sesuai dengan perintah Presiden tujuan dari serap gabah ini adalah untuk meningkatkan taraf kesejahteraan para petani. Semoga program serap gabah petani ke Bulog bisa terus berjalan dengan lancar dan sukses, terlebih program ini bisa berkelanjutan. Selian itu tadi dijelaskan terkait skema penjualan ke Bulog juga mudah sekali. Terpenting kesejahteraan petani bisa tercapai, ” ujar Hasan Sulaiman, Kepala Desa Banjaragung.

Strategi Pemerintah Desa Banjaragung dan Babinsa Koramil Bareng Jombang, agar hasil panen gabah petani Banjaragung bisa terserap oleh Bulog menjadi harapan utama Pemerintah Desa Banjaragung.

“Kami akan lebih sering memberikan pemahaman, karena bagaimanapun kami paham dengan kondisi petani. Harga Rp 6.500 merupakan harga yang sangat luar biasa ditambah dengan cara penjualan yang mudah. Terpenting kami akan terus melakukan sosialisasi ke petani desa Banjaragung agar mereka mau menjual ke Bulog,” jelas Hasan Sulaiman.

Bukan hanya upaya dari pemerintah desa Banjaragung. Sertu Muhammad Arif Hidayat selaku Babinsa Koramil Bareng yang bertugas di desa Banjaragung turut memberikan strategi, agar hasil panen gabah petani Banjaragung bisa terserap ke Bulog.

” Program pemerintah serap gabah mulai saat ini sudah mulai berlangsung dan sudah banyak yang panen, sebagai bentuk evaluasi. Kedepannya kami akan bekerjasama dengan Pemerintah Desa, dan gapoktan, agar kedepannya mungkin bisa melakukan tanam secara bersama-sama sehingga hasil panennya bisa sama-sama. Selian itu agar gabah mudah diserap oleh Bulog mungkin bisa di satu tempat atau di dua tempat, sehingga tidak perlu berpencar-pencar. Terlebih lagi tadi saya sudah menjelaskan terkait mekanisme penjualan, kriteria, dan pembayaran. Respon petani semua sudah paham, ” jelas Sertu Muhammad Arif Hidayat.

Sistem penjualan gabah dari petani ke Bulog dijelaskan oleh pihak Babinsa Banjaragung, agar memberikan kejelasan terkait sistem penjualan yang belum banyak diketahui oleh petani.

” Masalah penjualan gabah panen kering, mungkin bapak-bapak petani masih belum ada yang paham terkait mekanisme tersebut. Sistem penjualan sangat mudah sekali minimal satu Minggu atau kurang lebih dua Minggu petani desa Banjaragung bisa melaporkan ke saya atau bisa menghubungi ke ketua gapoktan masing-masing. Berapapun hasil panennya itupun akan saya catat meskipun dibawah ketentuan dari Bulog yakni minimal satu rit sekitar 10 ton. Selepas itu biar nanti saya yang bekerja dengan cara menggabung-gabungkan dengan petani lain agar bisa memenuhi satu rit atau 10 ton, ” jelas Sertu Muhammad Arif Hidayat.

Komandan Rayon Militer (Danramil ) 16 Bareng Jombang Kapten Cke Yaya Suhaya, turut hadir dalam acara sosialisasi program serap gabah petani ke Bulog.

Kapten Cke Yaya Suhaya memberikan penjelasan terkait kriteria gabah yang diserap oleh Bulog, ketika memberikan pemaparan kepada petani desa Banjaragung.

” Kriteria gabah yang diserap oleh Bulog, panen combine maupun manual sama Rp 6.500. intinya saya selaku pengawas, pendamping terkait dengan program serap gabah. Padi yang belum waktunya dipanen jangan dipanen karena banyak di wilayah-wilayah memanfaatkan situasi tersebut. Ketika gabah akan disergap Bulog, kondisi gabah tersebut masih hijau. Hal itu akan memberikan kerugian bagi Bulog dan mitranya. Kemudian kondisi padi yang roboh atau kotor agar dikeringkan terlebih dahulu. Kami meminta para petani untuk bekerjasama dengan menjaga kualitas padi tetap terjaga baik,” papar Kapten Cke Yaya Suhaya.

Mekanisme pembayaran turut dijelaskan selama acara sosialisasi serap gabah ke Bulog berlangsung.

” Misalnya ada petani yang mendaftar banon ( istilah ukuran tanah yang dipakai oleh petani Jawa) 100, 200, dan si A 100, si B 200 si C 300. Nanti sistem pembayarannya akan di transfer ke salah satu nama dan satu rekening saja. Kemudian akan diberikan ke masing masing petani sesuai catatan ketika ditimbang serta akan diberikan secara utuh. Pemberian uang paling lama atau maksimal 3 hari, ” jelas Sertu Muhammad Arif Hidayat.

Berita Terkait