Pakan Silase Solusi Inovatif Mahasiswa IPB dan Peternak Lokal Karanglo untuk Peternakan Berkelanjutan

Foto : Pembuatan pakan silase oleh mahasiswa KKN IPB dengan para petani lokal Bajang, Karanglo, Mojowarno. (Kevin Nizar)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Di balik tenangnya suasana desa, tepatnya Desa Karanglo, Kecamatan Mojowarno, Jombang terdengar mesin coper memecah rumput segar menjadi potongan kecil (13/7/2024). Inilah langkah awal dari sebuah inovasi kolaboratif antara Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), dan peternak lokal, yang bertujuan mengatasi tantangan pakan ternak di musim kemarau.

Kegiatan ini bermula dari presentasi program kerja Mahasiswa KKN IPB kepada masyarakat setempat, yang kemudian mempertemukan mereka dengan tokoh masyarakat yang aktif dalam bidang peternakan. Dengan semangat kolaborasi, para mahasiswa dan peternak sepakat untuk menciptakan solusi berkelanjutan dalam bentuk pembuatan silase.

Baca Juga

“Pembuatan silase bukan hanya sekadar upaya memperpanjang masa simpan pakan, tetapi juga menjaga kualitas nutrisi agar tetap optimal. Prosesnya dimulai dengan pencacahan rumput segar, campuran dengan konsentrat dan dedak padi, serta penggunaan larutan air, molases, dan Em4 untuk fermentasi,” terang Kinanti Mahasiswa IPB.

“Kemudian hasilnya dimasukkan dalam wadah kedap udara dan dibiarkan selama 21 hari sebelum siap digunakan,” tambahnya.

Perlu diketahui pakan silase merupakan makanan ternak yang melalui sebuah proses pengolahan hijauan dengan cara diawetkan melalui proses fermentasi dan dapat disimpan dalam waktu lama berkisar 3-6 bulan.

Ia mengaku tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan solusi bagi peternak di Desa Karanglo agar tidak lagi kesulitan mencari pakan saat musim kemarau melanda. Dengan pembuatan silase, diharapkan pasokan pakan dapat terjaga dengan baik sepanjang tahun.

Respons masyarakat, khususnya para peternak di Dusun Bajang, sangat positif dan antusias. Mereka tidak hanya terlibat dalam proses pembuatan silase, tetapi juga percaya bahwa inisiatif ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada tantangan besar yang dihadapi, terutama dalam mengimplementasikan konsep peternakan berkelanjutan secara menyeluruh. Motivasi dan penggunaan inovasi baru memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup, serta dukungan yang berkelanjutan dari semua pihak terkait.

Bagi para peternak, tantangan terbesar adalah untuk terus menjaga keberlanjutan kegiatan ini setelah KKN berakhir. Mereka perlu memahami bahwa pakan yang baik akan mendukung pertumbuhan ternak dengan baik pula.

Para mahasiswa IPB berharap agar upaya mereka tidak berhenti sampai di sini. Mereka berharap lebih banyak lagi peternak di Desa Karanglo yang mengadopsi teknologi dan inovasi modern untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan mereka.

“Dalam kesempatan ini, kami mangakui tentang pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menciptakan solusi berkelanjutan bagi peternakan lokal,” pesan mahasiswa IPB tersebut.

“Semoga kegiatan pembuatan silase ini tidak hanya menjadi contoh bagi desa lain, tetapi juga menjadi pilihan utama dalam menyediakan pakan bagi ternak, tidak hanya di Desa Karanglo tetapi juga di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait