BARENG, KabarJombang.com – Mengawali masa tanam tebu di musim tanam pertama. Sejumlah penebangan bibit tebu dilakukan di Desa Mojounggul, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Senin, (16/11/2020).
Untuk mendapatkan benih bibit tebu yang siap ditanam pada lahan persawahan. Petani bisa melakukan pembibitan mandiri serta bisa juga dengan cara simple yakni membeli.
Penebang bibit tebu di area persawahan Mojounggul, Kriswoyo (47) dan Yanu (50) mengatakan, setelah penebangan bibit tebu dilakukan. Selanjutya bibit tebu bisa ditanam di lahan persawahan milik petani di Bareng.
“Jadi sebelum melakukan penanaman tebu itu, dilakukan pembibitan dulu. Sehingga kalau sudah ada benih seperti ini bisa kita panen baru kemudian ditanam di lahan yang sudah disiapkan,” ungkap Yanu pada KabarJombang.com.
Dikatakan, pembibitan tebu dengan tanam tebu tidaklah sama. Memang sekilas mirip, ternyata tidak. Pembibitan tebu dilakukan dalam kurung waktu sekitar 2 hingga 3 bulan, dan siap untuk di panen dan diaplikasikan pada lahan yang siap ditanami.
“Perawatan bibit tebu sama tebu beda. Kalau bibit ini nggak boleh di klontok atau sebet, biar mata benih di tebu tidak hilang,” bebernya.
Panen bibit tanam itu, digunakan petani untuk pribadi. Pasalnya lebih murah jika dibandingkan harus membeli bibit tebu diluaran.
“Daripada beli mending tebu sendiri digunakan untuk bibit, per kwintal kalau beli rata rata Rp 70 sampai 80 ribu, bahkan bisa lebih,” imbuhnya.
Sementara Kriswoyo, menyebut setelah penebangan bibit dilakukan, bibit tebu ditanam sesuai dengan kebutuhan masing-masing petani dengan kriteria penanaman yang berbeda.
“Pertama itu bisa dalam kondisi panjang seperti ini (ukuran 70 cm : red). Kedua bisa di potong pendek yang terpenting diambil ros nya yang ada mata benih nya itu. Kemudian ditanam posisinya tidur (horizontal :red). Pembibitan sendiri seperti ini lebih murah dibandingkan beli,”pungkasnya.