Memasuki Musim Panen, Petani Cengkeh di Wonosalam Jombang Ketiban Rejeki

Foto : Salah sorenag petani cengkeh yang lagi memanen cengkeh di Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Wonosalam, Jombang. (Kevin Nizar)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Memasuki musim panen cengkeh, petani cengkeh di Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Wonosalam, Jombang ketiban rezeki. Pasalnya harga jual cengkeh basah saat ini (29/8/2024) terus naik hingga Rp 34.000 per kilogram (kg).

Menurut Hari Samsuki (68) salah seorang petani cengkeh di desa setempat mengatakan, cengkeh sampai saat ini masih menjadi komoditi unggulan bagi petani di Wonosalam.

Baca Juga

Di lahannya dengan luas sekitar 10 hektare, ia memiliki sekitar 400 pohon cengkeh dengan berbagai ukuran. Dalam setiap musim panen, jumlah yang didapat Samsuki berbeda-beda. Misalnya saat musim kemarau seperti ini, ia bisa mendapat 10 ton lebih. Berbeda saat musim penghujan yang disertai angin hanya dapat sekitar 3-4 ton.

”Memang dalam setiap musim panen tidak menentu. Kadang hasilnya maksimal kadang juga tidak, tergantung cuacanya juga,’’ ungkap Hari Samsuki, pada Kamis (29/8/2024).

Di kebun milik Samsuki, rata – rata cengkeh yang ditanam adalah jenis Zanzibar. Keunggulan cengkeh jenis ini adalah perawatannya mudah dan aroma bunganya yang khas. Sehingga banyak disukai oleh pabrik-pabrik rokok kretek.

Mengenai harga jual cengkeh, saat ini ia mengaku bisa menjual dengan harga yang lumayan tinggi. Berbeda dengan harga cengkeh, pada saat musim panen yang lalu.

“Harga cengkeh per kilogram basah, pada musim panen yang lalu, kalau dari petani, di angka Rp 27.000 kemudian naik ke harga Rp 29.500. Lalu per hari ini naik lagi menjadi Rp 34.000 per kg basah,’’ terangnya.

Menurutnya, harga tersebut terbilang wajar, karena mulai memasuki musim panen raya cengkeh. Bahkan, jika permintaan pasar bagus, harga cengkeh bisa mencapai Rp 35-36.000 per kg.

”Kita berharap pemerintah bisa hadir untuk memberikan solusi agar harga cengkeh tidak turun,’’ harapnya.

Samsuki mengakui, dari total 10 hektare lahan miliknya, kini sebagian tanaman ada yang mati. Hal itu, disebabkan karena banyaknya tanaman yang mati, akibat terkena serangan virus dan jamur.

”Ya sebagian daunnya kering dan mati. Kalau ditotal mungkin tinggal 2 hektare an,’’ pungkasnya.

Berita Terkait